PERAN PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH PADA PELAKU USAHA MIKRO DI BANK KALBAR SYARIAH (Studi Kasus Pada Pemilik Warung Di Tepian Sungai Kapuas)

Abstract

FITRI AZANIAR (12107103), Peran Pembiayaan Perbankan Syariah pada Pelaku Usaha Mikro di Bank Kalbar Syariah (Studi Kasus Pada Pemilik Warung di Tepian Sungai Kapuas). Program Studi Perbankan Syariah.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Institut Agaama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025. Peran pembiayaan yang diberikan Bank Kalbar Syariah dalam memberikan akses dan pemanfaatan dana oleh pelaku usaha mikro, serta dampak pembiayaan dan intermediasi sosial yang dilakukan bank dalam mendukung keberlangsungan dan pengembangan usaha mikro. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secara mendalam peran pembiayaan syariah tersebut dalam memberikan akses modal dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan pada pemilik warung yang menjadi nasabah Bank Kalbar Syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Informan penelitian meliputi staff Bank Kalbar Syariah Cabang Pontianak dan nasabah pemilik warung di tepian Sungai Kapuas. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur, observasi partisipatif pasif, dan dokumentasi terkait. Pengolahan data dilakukan dengan teknik reduksi, paparan data, dan penarikan kesimpulan secara sistematis, serta keabsahan data diperkuat melalui triangulasi dan member checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Kalbar Syariah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah memberikan akses pembiayaan yang mudah dan sesuai prinsip syariah bagi pelaku usaha mikro di kawasan tepian Sungai Kapuas dengan plafon pembiayaan hingga Rp100 juta tanpa jaminan. Dana pembiayaan digunakan secara produktif, mendukung peningkatan kapasitas usaha dan kesejahteraan nasabah. Namun, intermediasi sosial bank dalam hal pendampingan dan pembinaan usaha nasabah masih terbatas dan lebih bersifat fasilitatif. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan program pendampingan yang lebih terstruktur dan intensif agar pembiayaan tidak hanya menjadi modal finansial, tetapi juga instrumen pemberdayaan ekonomi umat yang berkelanjutan.