dc.description.abstract |
MUTMAINATUQOLBI, NIM 12116098. Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2021–2023. Program Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025.
Return saham perusahaan manufaktur makanan dan minuman selama
periode 2021–2023 mengalami fluktuasi yang signifikan. Pada tahun 2021
beberapa emiten bahkan mencatatkan penurunan return hingga -70%, disusul
perbaikan pada 2022, namun kembali tidak mengalami perubahan di 2023.
Fenomena ini menunjukkan adanya ketidakpastian dalam kinerja saham
sektor tersebut dan mendorong pentingnya evaluasi terhadap faktor-faktor
internal perusahaan, khususnya rasio keuangan, dalam menjelaskan
pergerakan return saham syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan
terhadap return saham syariah pada perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2021–2023. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return
on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total
Asset Turnover (TATO), dan Earning Per Share (EPS), sedangkan variabel
dependen adalah return saham.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pedekatan
deduktif yang secara teoritik untuk mendapatkan konfirmasi berdasarkan
hipotesis dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, berupa data
sekunder melihat laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari situs resmi
BEI dan masing-masing perusahaan. Sampel ditentukan dengan metode
purposive sampling yang menghasilkan 11 perusahaan, dengan total 33
observasi. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda
melalui software EViews 13.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kelima rasio
keuangan (ROE, CR, DER, TATO, dan EPS) tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Secara simultan, seluruh variabel independen juga
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai adjusted R² sebesar
5,6% menunjukkan bahwa model hanya mampu menjelaskan 5,6% variasi
return saham, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. |
en_US |