dc.description.abstract |
Dela Amara Munfaranlis. 12001109. “MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG IMAN DAN AKAL: Studi Pemikiran Haji Malik Bin Abdul Karim Amrullah(HAMKA)”. Skripsi Pontianak. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negri Pontianak, 2025.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran HAMKA mengenai Iman dan Akal serta relevansinya terhadap Materi Pendidikan Agama Islam. Dalam konteks pendidikan Islam, iman dan akal merupakan dua aspek mendasar yang tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya akal harus seimbang dengan tingkat iman itu sendiri. Akal adalah anugrah besar dari Allah SWT yang harus digunakan untuk memahami wahyu, menelaah, dan memperkuat keimanan. Dalam pemikiran HAMKA akal memiliki kedudukan tinggi dan menjadi dalam proses pencarian kebenaran. Begitu juga dengan iman yang sehat harus sejalan beriringan dengan akal jernih, Keduanya harus dikembangkan secara harmonis untuk melahirkan generasi Muslim yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia dan iman merupakan fondasi spritual.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) yang sumber data-data peneliti peroleh dari kepustakaan, baik digital maupun non-digital, analisis dilakukan dengan teknik Systematic review.Sifat dari penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif.
Berdasarkan analisisterhadap data-data yang peneliti temukan, dapat disimpulkan bahwa iman tidak hanya sekedar keyakinan dalam hati dan pengakuan lisan, akan tetapi iman harus dibuktikan melalui tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, Sementara itu, akal adalah sebuah karunia yang Allah berikan wajib digunakan untuk merenungi kebenaran, memahami wahyu, dan memperkuat keimanan. HAMKA sendiri menekankan pentingnya integrasi antara iman dan akal dalam pendidikan agama Islam, dapat membantu membentuk individu yang beriman, berpengetahuan dan berakhlak mulia. Dengan demikian materi Pendidikan Agama Islam seharusnya tidak hanya berisi hafalan doktrin, akan tetapi dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk berfikir kritis, berakhlak mulia, dan mempunyai kesadaran spritual yang tinggi. Dalam pemikiran HAMKA ini dapat menjadikan landasan penting dalam pengembangan materi yang seimbang antara kognitif, afektif, dan spritual. |
en_US |