PRAKTIK PENGOBATAN ALTERNATIF KESAMBATAN JIN DENGAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DI MASYARAKAT DUSUN KAMPUNG TENGAH DESA TANJUNG SALEH KEC. SUNGAI KAKAP KAB. KUBU RAYA

Abstract

Ismail (11834005), Praktik Pengobatan Alternatif Kesambatan Jin Dengan Ayat-Ayat Al-Qur’an di Masyarakat Dusun Kampung Tengah Desa Tanjung Saleh Kec. Sungai Kakap Kab. Kubu Raya. Fakultas Ushuluddin dan Adab, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2025. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya fenomena pengobatan alternatif diluar standar medis yang terjadi diera modern. Fokus masalah pada penelitian ini: (1) Bagaimana prosesi Pengobatan Kesambatan Jin Dengan Ayat-Ayat Al-Qur’an dilakukan?, (2) Apa alasan dibalik penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam Melakukan pengobatan Kesambatan Jin?. Adapun tujuan dari penelitian ini: (1) Untuk mengetahui proses pengobatan Kesambatan Jin dengan ayat-ayat Al-Qur’an. (2) Untuk mengetahui landasan Ayat Al-Quran yang digunakan dalam pengobatan Kesambatan Jin. Penelititan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah ahli `Spiritual, Tokoh agama, dan pasien pengobatan. 2) Sumber sekunder adalah literatur yang membahas mengenai praktik pengobatan alternative seperti buku, jurnal, skripsi dan lain sebagainya. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan (1) Pelaksanaan praktik pengobatan ini menunjukkan adanya pemahaman dan keperayaan masyarakat terhadap kekuatan ayat-ayat Al-Qur’an dalam menyembuhkan gangguan non-medis seperti Kesambatan Jin. Proses berlangsungnya pengobatan ini tidak hanya bersifat terapi fisik dan spritiual, tetapi juga memperkuat aspek keimanan pasien dan masyarakat sera umum. (2) (Q.S. al-Isra’ [17] :81), Q.S. Al-Isra’ [17]: 82, dan Q.S. Yunus [10]: 57, Didalam ayat tersebut menyatakan bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk dan obat bagi penyakit dalam dada. ini menegaskan bahwa keyakinan masyarakat terhadap kekuatan ayat-ayat Al-Qur’an bukanlah tanpa dasar melainkan dibangun atas pemahaman terhadap ayat-ayat tersebut yang telah membumi dalam kehidupan mereka.