LAGU MELAYU SAMBAS SEBAGAI MEDIA MENGGALI NILAI PENDIDIKAN ISLAM

Abstract

Sapura (12101023). Lagu Melayu Sambas sebagai Media Menggali Nilai Pendidikan Islam. Skripsi. Pontianak. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap: (1) Lagu Melayu Sambas yaang berfungsi sebagai media menggali nilai Pendidikan Islam. (2). Implementasi Lagu Melayu Sambas sebagai media menggali nilai Pendidikan Islam. (3) Lagu Melayu Sambas yaang berfungsi sebagai media menggali nilai Pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis (Field Research). Lokasi penelitian terletak di Desa Pipit Teja, Kabupaten Sambas. Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1) Data primer adalah pencipta lagu Melayu Sambas, Budayawan, Guru Pendidikan Agama Islam, dan Guru Seni Budaya; 2) Data sekunder adalah data yang diambil melalui dokumen seperti buku, jurnal, dan skripsi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu menggunakan triangulasi. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) Lagu Melayu Sambas efektif sebagai media menggali nilai Pendidikan Islam. Beberapa Lagu yang mengandung nilai keIslaman antara lain: Passan Ne’ Allung (membaca Al-Qur’an, salat, ilmu, dan akhlak), Batu Ballah (bakti kepada orang tua), Sambas Kebanjiran (iman pada takdir dan peduli lingkungan), dan Alok Galing (syukur, kebersamaan, gotong royong, dan ukhuwah). 2) Implementasi lagu mencakup lingkungan sekolah, keluarga, kegiatan sosial, acara keagamaan, dan pembelajaran di kelas. Lagu menyampaikan ajaran Islam secara menyenangkan, emosional, dan sesuai konteks budaya. 3) Lagu Melayu Sambas layak dijadikan sebagai media menggali nilai Pendidikan Islam Islam karena mengandung aspek ideologis (nilai Islami), sosiologis (pewarisan nilai dan solidaritas), dan modernitas (dakwah melalui media digital).