Peningkatan Ketahanan Pangan Lokal dan Perekonomian Keluarga melalui Budidaya Jagung di Desa Bukmakong Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang

Abstract

SULASTRI (2025) Peningkatan Ketahanan Pangan Lokal dan Perekonomian Keluarga Melalui Budidaya Jagung Di Desa Bukmakong Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang. Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui bagaimana budidaya jagung di Desa Bukmakong Kecamatan Singkawang Selatan dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan ekonomi keluarga. 2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan budidaya jagung di Desa Bukmakong Kecamatan Singkawang Selatan, dan bagaimana faktor-faktor tersebut dapat di optimalkan untuk lebih meningkatkan ketahanan pangan lokal dan ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap petani jagung di Desa Bukmakong,warga yang menyewakan lahan,pengepul jagung,serta ketua Rt di Desa Bukmakong. Proses analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, yaitu warga yang menyewakan lahan,pengepul,serta ketua Rt di Desa Bukmakong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Budidaya jagung di Desa Bukmakong memberikan kontribusi terhadap peningkatan ketahanan pangan lokal dan perekonomian keluarga. Dengan adanya budidaya ini, masyarakat tidak hanya memanfaatkan jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,tetapi juga memperoleh penghasilan dari hasil penjualan jagung. Sebelumnya berbudidaya jagung pendapatan diperoleh berkisar antara Rp600.000 hingga Rp800.000. Namun setelah berbudidaya jagung mengalami peningkatan yang signifikan yaitu mencapai Rp4.000.000 hingga Rp8.000.000 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilann jagung di Desa Bukmakong yaitu meliputi cuaca yang tidak menentu, jenis tanah yang ideal sangat berpengaruh terhadap tumbuhan, pemilihan bibit yang menjadi kunci meningkatkan panen, pengendalian hama serta penyakit harus dilakukan dengan cara ramah, akses pasar yang bervariasi dan dukungan pemerintah masih terbatas pada penyediaan pupuk subsidi.