dc.description.abstract |
Afifah Danistiara Ulfa (12003026), “Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Keramba Apung sebagai Peluang Usaha untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Petani Ikan Desa Antibar, Kabupaten Mempawah”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memahami: 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan keberhasilan dalam budidaya ikan nila menggunakan sistem keramba apung di kalangan petani ikan Desa Antibar, Kabupaten Mempawah. 2) Potensi budidaya ikan nila dengan sistem keramba apung sebagai peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat petani ikan di desa tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan/verifikasi, dengan keabsahan data menggunakan triangulasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa keramba jaring apung lebih minimal biaya lahan. Faktor lainnya adalah: 1) Faktor yang mempengaruhi produktivitas dan keberhasilan dalam budidaya ikan nila meliputi: a) Kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan pakan, dan teknik budidaya yang diterapkan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas. b) Keberhasilan budidaya tergantung pada kualitas benih, perawatan, strategi pemasaran, dan pengelolaan risiko. 2) Budidaya ikan nila dengan sistem keramba apung dapat meningkatkan ekonomi masyarakat petani ikan melalui: a) Upaya peningkatan produksi dan pendapatan, seperti penggunaan pakan berkualitas dan penyortiran ikan untuk efisiensi pertumbuhan. b) Strategi mengurangi risiko kerugian, termasuk pengawasan rutin dan pengelolaan pakan yang lebih baik. c) Pendapatan petani bervariasi, dengan rata-rata antara Rp3.000.000 hingga Rp20.000.000 per periode panen (6 bulan), dan tingkat keberhasilan panen sekitar 50-60% dari total bibit yang ditebar, menjadikan budidaya ikan nila sebagai sektor usaha yang menjanjikan bagi masyarakat Desa Antibar. |
en_US |