dc.description.abstract |
LIAN DAMERO, NIM 2224200124 Ketahanan Ekonomi Keluarga
Mantan Pegawai Bank Sebagai Kondisi Akibat Hijrah
Pemahaman Keagamaan.
Latar Belakang penelitian ini difokuskan pada ketahataan
ekonomi keluarga mantan pegawai bank yang mengalami hijrah
akibat pemahman keagamaan. Fenomena ini relevan dengan tren
hijrah di kalangan masyarakat Muslim perkotaaan, dimana banyak
karyawan bank konvensinal maupun syariah memilih untuk
mengundurkan diri dari pekerjaan karena takut riba.
Penelitian ini memiliki empat tujuan utama yaitu untuk
mengetahui latar belakang mantan pegawai bank hijrah, mengetahui
mantan pegawai bank (x-bank) dalam menentukan pilihan
pekerjaan, mengetahui perilaku x- bank dalam memenuhi kebutuhan
keluarga, dan mengetahui perilaku x-bank dalam transaksi
keuangan. Mengeksplorasi ketahanan ekonomi keluarga mantan
pegawai bank yang mengalami hijrah akibat pemahaman
keagamaan. Dengan meningkatnya kesadaran akan praktik riba
dalam sistem perbankan, banyak individu memilih untuk
meninggalkan karier mereka demi mencari keberkahan dan
ketenangan spiritual.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode wawancara mendalam, obeservasi dan dokumentasi untuk
mengumpulkan data dari mantan pegawai bank yang telah
melakukan hijrah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan
hijrah oleh x-bank didorong oleh perubahan pemahaman
keagamaan, terutama keyakinan bahwa pekerjaan di sektor
perbankan konvensional tidak sesuai dengan prinsip syariah. Mantan
pegawai bank juga menunjukkan penyesuaian gaya hidup untuk
mendukung ketahanan ekonomi keluarga. Mereka cenderung
mengurangi pengeluaran yang bersifat konsumtif dan
xi
memprioritaskan kebutuhan pokok. Strategi pengelolaan keuangan
keluarga lebih diarahkan pada efisiensi dan kesederhanaan.
Selanjutnya, perubahan dalam transaksi keuangan terlihat dari upaya
mereka menghindari sistem keuangan konvensional dan beralih ke
sistem berbasis syariah. Mereka menggunakan lembaga keuangan
Syariah untuk menabung, berinvestasi, atau mendapatkan
pembiayaan, serta lebih berhati-hati dalam mengelola utang dan
keuangan keluarga |
en_US |