STRATEGI PEMBELAJARAN IBADAH SHALAT PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SMPLB NEGERI RASAU JAYA TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Abstract

Nabila Rohma Walidaini (12101078) Strategi Pembelajaran Ibadah Shalat pada Siswa Tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya Tahun Pelajaran 2024/2025. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Negeri Pontianak, 2025. Shalat merupakan ibadah utama dalam ajaran Islam. Dalam konteks pendidikan khusus, pembelajaran ibadah shalat juga diberikan kepada siswa tunagrahita sesuai dengan kemampuan mereka. Karena adanya keterbatasan kognitif, motorik, serta daya ingat yang dimiliki siswa tunagrahita, strategi pembelajaran harus disesuaikan agar mereka dapat mengenal, memahami, dan mempraktikkan shalat dengan cara yang lebih mudah dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Strategi pembelajaran ibadah shalat yang diterapkan pada siswa tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya. 2) Langkah-langkah strategi pembelajaran ibadah shalat pada siswa tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya. 3) Apa saja kendala dalam penerapan strategi pembelajaran ibadah shalat pada siswa tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu guru kelas dan Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Instrumen yang digunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu trianggulasi teknik, trianggulasi sumber dan member check. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Strategi pembelajaran ibadah shalat pada siswa tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya menggunakan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) dengan metode ceramah, demonstrasi, praktik, tanya jawab dan kerja kelompok. Media pembelajaran yang digunakan berupa media gambar. 2) Langkah-langkah strategi pembelajaran ibadah shalat pada siswa tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya terdiri dari lima langkah. Pertama, mempersiapkan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, presentasi materi dan demonstrasi gerakan shalat serta bacaan shalat. Ketiga, latihan terbimbing melalui siswa praktik shalat dengan pendampingan guru. Keempat, pengecekan pemahaman serta pemberian umpan balik berupa koreksi. Kelima, pelatihan lanjutan melalui kegiatan menyusun gambar urutan gerakan dan bacaan shalat secara berkelompok. 3) Kendala dalam penerapan strategi pembelajaran ibadah shalat pada siswa tunagrahita di SMPLB Negeri Rasau Jaya berasal dari dua faktor. Faktor internal meliputi keterbatasan kognitif, rendahnya konsentrasi, dan hambatan komunikasi siswa yang menyebabkan tahapan demonstrasi dan latihan terbimbing tidak berjalan optimal. Guru juga mengalami kesulitan dalam mengelola kelas serta kurangnya kesiapan media pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak berlangsung sesuai dengan waktu yang direncanakan. Faktor eksternal berasal dari lingkungan sekolah dan keluarga yang kurang mendukung, seperti tidak adanya pembiasaan shalat, sehingga strategi pembelajaran kurang optimal karena minimnya penguatan dan latihan di luar pembelajaran.