dc.description.abstract |
Muhammad As’ad “Upaya Guru Akidah Akhlak dalam membina perilaku keagamaan peserta didik di MTs Al-Habib Sholeh bin ALWI-Al-Haddad” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK) Program Studi Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Adapun latar belakang penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis upaya yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam membina perilaku keagamaan siswa. Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana pendidikan akhlak dapat berkontribusi terhadap pembentukan karakter dan perilaku keagamaan peserta didik di lembaga pendidikan Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara sebagai metode utama, serta didukung oleh observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai upaya guru dalam membina perilaku keagamaan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru akidah akhlak dalam membina perilaku keagamaan siswa di MTs Al-Habib Sholeh bin Alwi Al-Haddad meliputi tiga aspek utama: pembentukan perilaku keagamaan, upaya preventif, dan upaya refresif. Pembentukan perilaku keagamaan dilakukan melalui pengajaran tentang pelaksanaan ritual ibadah, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan menghargai sesama. Hal ini menunjukkan bahwa guru berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada siswa.
Upaya preventif yang dilakukan oleh guru mencakup berbagai metode, seperti pemberian tugas, ceramah, tanya jawab, cerita, motivasi, larangan, dan musyawarah. Metode-metode ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembinaan perilaku keagamaan siswa. Sementara itu, upaya refresif dilakukan melalui pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, nasihat, pembinaan, pengontrolan, hukuman, dan musyawarah, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai akhlak dalam diri siswa. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa guru akidah akhlak belum melakukan evaluasi yang memadai terhadap upaya yang telah dilakukan. Belum ada tindakan evaluasi yang sistematis, seperti curah pendapat, perencanaan tindakan, dan penilaian hasil. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengembangkan metode evaluasi yang lebih baik agar upaya pembinaan perilaku keagamaan siswa dapat lebih efektif dan terukur. |
en_US |