dc.description.abstract |
DWI SEVTIYANI (12108010) Analisis SWOT Kesenian Reog Ponorogo di Anjungan
Melancar (Paguyuban Sardulo Seto). Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)
Program Studi Manajemen Dakwah (MD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak,
Tahun 2025.
Sardulo Seto merupakan salah satu paguyuban tertua di Kabupaten Mempawah,
yang terbentuk oleh tujuh sesepuh di Kampung Jagu, Anjungan Melancar pada tahun 1994
dan saat ini dipimpin oleh salah seorang sesepuh yang bernama Pakde Sarni. Permasalahan
yang terjadi sehingga peneliti, ingin mengangkat pembahasan ini dikarenakan pada
sebagian masyarakat menganggap bahwa sebuah kesenian Reog Ponorogo ini hanyalah
sebuah pelestarian budaya dalam bentuk seni tari yang lebih mengarah pada hal mistis,
tanpa mereka tahu bahwa sebuah kesenian ini juga dapat menjadi sebagai media dalam
menyampaikan dakwah islam oleh sebagian orang. Penelitian ini akan berfokus pada
analisis SWOT atau analisis pada kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (treath) dakwah yang ada pada kesenian reog ponorogo.
Peneliti memperoleh data dengan menggunakan observasi partisipatif,
dokumentasi, dan wawancara semi terstruktur bersama dua anggota, dua tokoh masyarakat,
ketua paguyuban, dan satu tokoh agama. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis
yaitu, jenis penelitian lapangan (Field research). Dengan menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif ini, penulis dapat memahami bagaimana kegiatan pelaksanaan dakwah
dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari kesenian Reog
Ponorogo di paguyuban Sardulo Seto di kampung Jagu, Anjungan Melancar.
Hasil temuan peneliti, berdasarkan proses analisis Paguyuban Sardulo Seto
melaksanakan dakwah islam dengan cara, bersholawat dengan syair Jawa dan
menampilkan kesenian dengan materi dakwah bil-hall atau memberikan contoh teladan.
Kemudian media dakwah yang digunakan dalam penyebaran pesan dakwah, ialah
menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Youtube serta menggunakan
penampilan langsung yang disaksikan oleh masyarakat atau penonton. Dari hasil analisis
kekuatan dari penelitian ini ialah: strategi kepemimpinan yang baik, SDM yang baik, aset
dan fasilitas yang lengkap, penggunaan platform sosial media yang tepat dan nilai-nilai
dakwah yang terkandung. Namun, terdapat juga kelemahan dari hasil ini yaitu: sarana
prasarana terbatas, kualitas pelatihan kurang baik, sumber dana terbatas dan sulit
berinovasi. Adanya peluang yang diperoleh dari hasil ini, yaitu: berkolaborasi dengan pihak
lain, pendanaan dan sponsor,event pendukung, meningkatkan minat generasi muda,
peluang media dakwah, dan inovasi baru. Paguyuban ini juga terdapat ancaman seperti:
Tren terlewat, faktor perubahan sosial dan budaya, kelemahan organisasi dan faktor
perubahan zaman dan tren. |
en_US |