DAMPAK PELATIHAN JIWA ENTREPRENEURSHIP TERHADAP KEMANDIRIAN EKONOMI SANTRI DI PONDOK PESANTREN ALHUSNA PONTIANAK

Abstract

UMI KALSUM, Dampak Pelatihan Jiwa Entrepreneurship Terhadap Kemandirian Ekonomi Santri Di Pondok Pesantren Alhusna Pontianak: Program studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja bentuk pelaksanaan pelatihan jiwa entrepreneuship bagi pondok pesantren al-husna pontianak, bagaimana pelaksanaan pelatihan jiwa entrepreneurship bagi santri di pondok pesantren al-husna pontianak, dan bagaimana dampak pelatihan jiwa entrepreneurship terhadap kemandirian ekonomi santri di pondok pesantren al-husna pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang dilakukan di pondok pesantren Al-Husna Pontianak, wawancara yang dilakukan kepada pengurus, santri, dan dokumentasi yang berkaitan dengan jiwa entrepreneur. Analisis yang digunakan dalam bentuk uraian kemudian data tersebut dianalisis dengan cara berfikir induktif. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Triangulasi yang dilakukan kepada pengurus dan santri. Penelitian ini di lakukan di Pondok pesantren Al-Husna Pontianak. Berdasarkan hasil wawancara dengan santri dan pengurus pesantren, ditemukan bahwa pelatihan diberikan melalui metode diskusi, praktik langsung, sosialisasi dengan pihak eksternal, serta pelatihan di luar pesantren. Proses pelatihan dilakukan secara bertahap dan terstruktur, dimulai dari pembekalan teori hingga praktik di unit-unit usaha pesantren seperti kantin, Husna Mart, dan depot air isi ulang. Pelatihan ini berdampak positif terhadap peningkatan kepercayaan diri, motivasi berwirausaha, kemampuan manajerial, dan kemandirian ekonomi santri. Selain itu, nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kedisiplinan juga tertanam kuat. Pelatihan kewirausahaan di Pesantren Al-Husna tidak hanya membentuk keterampilan usaha, tetapi juga membentuk karakter santri agar mampu bersaing di era modern tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman