ANALISIS UPAH TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN SINTETE KABUPATEN SAMBAS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Abstract

CICI KHAIRUNISA. NIM. 11821034, “Analisis Upah Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Sintete Kabupaten Sambas Dalam Perspektif Islam”: Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui: 1) Sistem Upah Buruh Bongkar Muat di Pelabuhan Sintete; 2) Faktor-faktor yang menjadi masalah dalam pemberian upah buruh bongkar muat di Pelabuhan Sintete Kabupaten Sambas; 3) Tinjauan Ekonomi Islam terhadap upah tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Sintete Kabupaten Sambas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) dan metode yang digunakan adalah kualitatif deskriftif. Sumber data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu: 1) Data primer adalah data dasar yang diperoleh peneliti dari sumber asli atau data yang diperoleh secara langsung dari wawancara yang dilakukan kepada informan yaitu para buruh, dan pengurus TKBM; 2) Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal karya ilmiah, dokumen dan media publikasi yang bersangkutan dan sesuai dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti mandapatkan hasil diantaranya: 1) Upah yang diterima oleh buruh di Pelabuhan Sintete Kabupaten Sambas adalah menggunakan sistem tunai, yang dimana upah diberikan secara langsung setelah buruh menyelesaikan pekerjaanya, didalam upah juga terdapat potongan-potongan yang dimana itu disebut dengan Dasos. Pengupahan buruh yang dirasa, kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan upah yang tidak menentu setiap harinya, sedangkan biaya kebutuhan ekonomi, kebutuhan untuk pendidikan dan lain-lain yang kini semakin meningkat; 2) Faktor keterlambatan pelayaran menyerahkan upah atau gaji kepada pengurus TKBM memberikan dampak pada proses pembongkaran barang; 3) Pemberian upah sudah sesuai dengan prinsip prinsip ekonomi Islam seperti keadilan, pertanggung jawaban, kecukupan, keseimbangan serta kejujuran.