DINAMIKA PERSEPSI TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI MASJID RAYA KOTA SINGKAWANG DALAM MEMBANGUN TOLERANSI BERAGAMA

Abstract

ADITHYA BAGUS KUNCORO (11908038). Dinamika Persepsi Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat Terhadap Fungsi Masjid Raya Kota Singkawang Dalam Membangun Toleransi Beragama. Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) Program Studi Manajemen Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Fungsi Masjid Raya Kota Singkawang Dalam Membangun Toleransi Beragama. Lebih spesifik lagi tujuan tersebut adalah. 1). Bagaimana pandangan tokoh agama dan tokoh masyarakat terhadap fungsi Masjid Raya Kota Singkawang dalam membangun toleransi beragama. 2). Apa saja fungsi Masjid Raya Kota Singkawang dalam membangujn toleransi beragama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu ketua masjid, marbot masjid, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis data dalam penelitian iini yaitu menggunakan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Adapun hasil pada penelitian ini adalah, masing-masing tokoh menyampaikan pandangan terhadap fungsi Masjid Raya Kota Singkawang dalam membangun toleransi beragama yang mengarah pada pendidikan dan dakwah untuk mempromosikan kesadaran dan toleransi beragama, kegiatan sosial dan kebudayaan untuk memperkuat keharmonisan beragama, menjadi pusat kegiatan keilmuan dan diskusi untuk memperdalam pemahaman agama, tempat perpaduan antara kegiatan keagamaan dan sosial serta meningkatkan kesadaran dan toleransi beragama. Fungsi utama masjid dalam membangun toleransi beragama yang pertama adalah menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan yang mempromosikan kesadaran tentang toleransi beragama, yang kedua memberikan wawasan kepada masyarakat muslim maupun non-muslim tentang memperdalam pemahaman toleransi beragama, dan juga menerima suatu perbedaan, tidak mengujarkan kebencian kepada suatu pihak agar toleransi berjalan dengan baik