POLA KOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN KEPADA SANTRI DALAM STRATEGI MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU’USY SYAQIL QUR’AN PONTIANAK

Abstract

Yoga Alfariji (12005096). “Pola Komunikasi Kyai Kepada Santri Dalam Menghafal Al-Qur’an dI Pondok Pesantren Bustanu’usy Syaqil Qur’an Pontianak”. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui strategi pola komunikasi antara Kyai ke santri dalam menghafal Al-Qur’an di pondok pesantren Bustanu’usy Syaqil Al-Qur’an Pontianak. (2) Untuk Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pola komunikasi kyai kepada santri dalam menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Bustanu’usy Syaqil Qur’an Pontianak Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode field research (penelitian lapangan). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data skunder. Sumber data primer terdiri dari empar informan yaitu pemimpin pondok kyai Agus Isnaini Al-Hafidz Al-Muqri, dan beberapa pj (penanggung jawab) sekaligus santri yaitu. Rio S.Pd, Doni Ramadhan Al-Hafidz, Ari Mandala. Data skunder berupa buku atau data para santri. Teknik dan alat pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, kisi-kisi wawancara, perekam suara. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) strategi pola komunikasi kyai kepada santri dalam menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Bustanu’usy Syaqil Qur’an Pontianak yaitu pola komunikasi roda dimana kyai menjadi orang utama dalam menyampaikan pesan atau menerima pesan, dan juga memberikan motivasi kepada para santri dalam menghafal Al-Qur’an (2) faktor pendukung dan penghambat komunikasi kyai kepada santri dalam menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Bustanu’usy Syaqil Qur’an Pontianak yaitu dalam daktor pendukung komunikasi kyai menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh semua santri, faktor pendukung dalam menghafal Al-Qur’an kyai ikut serta dalam mengawasi ketika program berjalan. Sedangkan faktor penghambat dalam komunikasi dan dalam menjalankan program menghafal Al-Qur’an yaitu gangguan saluran atau (chanel noise) yang dimana terdapar gangguan seperti suara motor atau mobil yang lewat dan gangguan sematik yang dimana Sebagian santri tidak memahamin apa yang disampaikan oleh kyai.