BIMBINGAN KEAGAMAAN (AKHLAK) PADA REMAJA KOMUNITAS MUALAF DI DESA DURIAN KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG

Abstract

Erina Sari Nasution, 12006046. Bimbingan Keagamaan(Akhlak) Pada Remaja Komunitas Mualaf Di Desa Durian Kecamatan Sungai Ambawang, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Pontianak 2025. Penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana akhlak remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan sungai ambawang sebelum diberikan bimbingan keagamaan? 2) Apa saja kegiatan bimbingan keagamaan pada remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan sungai ambawang? 3) Bagaimana akhlak remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan sungai ambawang setelah diberikan bimbingan keagamaan. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mengemukakan akhlak remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan Sungai ambawang, (2)Untuk menjelaskan kegiatan Bimbingan Keagamaan yang diberikan pada remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan Sungai ambawang, (3) Untuk mengetahui Akhlak remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan Sungai ambawang sesudah diberikan bimbingan keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbentuk Tindakan dalam Bimbingan Konseling (PTBK). Sumber data dari penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu :1)Sumber data primer adalah pembimbing remaja komunitas mualaf dan remaja komunitas mualaf yang berumur 11-14 atau tergolong remaja awal. 2) Sumber data sekunder adalah ibu dari remaja komunitas mualaf dan sumber data yang peneliti temukan langsung yang berasal dari catatan lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) akhlak remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan sungai ambawang menunjukkan bahwa akhlak remaja mualaf terlihat kurang baik, seperti saat wawancara dan observasi. Pada saat wawancara remaja mualaf tampak kurang sopan dalam berbicara dan tidak sepenuhnya memperhatikan lawan bicaranya serta masih beranggapan bahwa peneliti dan yang lebih tua darinya seperti teman sebayanya, 2) kegiatan bimbingan keagamaan dimulai dengan sholawat kemudian dilanjut membaca ulumul qur’an. Bimbingan ini dilaksanakan pada hari sabtu selama 2 jam dan materi yang diberikan mengenai akhlak , tajwid, dan fiqih. Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi yaitu metode ceramah, cerita dan kelompok, 3) Akhlak remaja komunitas mualaf di desa durian kecamatan sungai ambawang setelah diberikan bimbingan keagamaan mengalami peningkatan dari segi keagamaan maupun segi akhlak yang mana ibadah dalam kesehariannya juga sudah lebih baik dan saat sedang berbicara kata yang diucapkan sudah tertata dan sopan.