PENERAPAN LITERASI AL-QUR’AN UNTUK MEMBIASAKAN SISWA MEMBACA AL-QUR’AN DI SMP NEGERI 09 PONTIANAK

Abstract

FANNISA NUR ALIYA, Penerapan Literasi Al-Qur’an Untuk Membiasakan Siswa Membaca Al-Qur’an pada di SMP Negeri 09 Pontianak: Fakultas Tarbiyah Ilmu dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang telah peniliti buat ialah: (1) Dapat mengetahui pelaksanaan kegiatan literasi Al-Qur’an di SMP Negeri 09 Pontianak. (2) Dapat mengetahui penanggung jawab kegiatan literasi Al-Qur’an di SMP Negeri 09 Pontianak. (3) Dapat mengetahui kendala dalam penerapan literasi Al-Qur’an di SMP Negeri 09 Pontianak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun sumber penelitiannya ada dua sumber yakni, sumber primer adalah guru pembimbing kegiatan literasi Al-Qur’an dan peserta didik. Sedangkan sumber data sekunder berupa pedoman kegiatan literasi Al-Qur’an. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara, sedangkan untuk analisis data peneliti menggunakan teknik analissis data kualitatif yakni: Reduksi data, Penyajian data, verifikasi data. Teknik kebasahan data yang digunakan ialah triangulasi data dan member check. Berdasarkan dari data yang telah didapatkan oleh peneliti pada analisis yang sudah ada peneliti menyimpulkan bahwa. (1) Pelaksanaan kegiatan literasi Al-Qur’an dilakukan pada setiap hari Jum’at 15 menit sebelum pembelajaran bertujuan untuk melakukan pembiasaan kepada siswa. Adapun kegiatannya dimulai dengan membaca bismillah, al-fatihah, doa belajar, Juz/Surah yang sudah ditentukan, doa khotmil qur’an bersama-sama dan diakhiri dengan pemberian motivasi oleh gur u. (2) Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala sekolah, guru agama sekaligus pembimbing kegiatan literasi Al-Qur’an, waka kurikulum serta siswa. (3) Kendala dalam penerapan kegiatan literasi Al-Qur’an diantaranya, keterbatasan waktu, kemampuan siswa yang berbeda-beda, terjadinya ketidak sinambungan sumber daya manusia dalam hal ini, terjadi ketidaksinambungan guru pembimbing dan wali kelas bahkan wali kelas dan siswa. Selain itu, kedisiplinan siswa.