ANALISIS PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS PEDOMAN AKUNTANSI PESANTREN (Pondok Pesantren Hidayatul Mudtadiin Desa Simpang Kanan Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya)

Abstract

Muhammad Khisin (12016015). Analisis Pencatatan Laporan Keuangan Berbasis Pedoman Akuntansi Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Hidayatul Mudtadiin Desa Simpang Kanan Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntansi Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2024. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui: 1) Untuk mendeskripsikan bentuk pencatatan laporan keuangan yang di terapkan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Simpang Kanan, Kecamatan, Suangai Ambawang, Kabupaten, Kubu Raya. 2) Untuk menganalisis kesesuaian bentuk pencatatan laporan keuangan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Sempang Kanan, Kecamatan, Suangai Ambawang, Kabupatean, Kubu Raya. Dengan Pedoman Akuntansi Pesantren. masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Bentuk pencatatan laporan keuangan yang diterapakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin tujuannya untukUntuk mendeskripsikan bentuk pencatatan laporan keuangan yang di terapkan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin dan Untuk menganalisis kesesuaian bentuk pencatatan laporan keuangan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Penulis menggunaikain jenis penelitiain deskriptif dengain pendekaitain kuailitaitif, sumber data dalam penelitian ini ialah dataprimer dan sekunder dan metode pengumpulan datanya ialah wawancara,dokumentasi dan observasi. Bentuk Pencatatan Laporan Keuangan menggunakan sistem pencatatan keuangan yang sederhana, di mana pencatatan dilakukan untuk transaksi-transaksi seperti pemasukan dan pengeluaran kas. Sistem yang diterapkan pada umumnya dilakukan secara manual, menggunakan buku kas harian dan laporan sederhana. Sistem yang diterapkan pada umumnya dilakukan secara manual, menggunakan buku kas harian dan laporan sederhana. Penyusunan laporan keuangan yang tidak terorganisir dengan baik ini berpotensi menghambat proses pengambilan keputusan yang tepat terkait pengelolaan keuangan pesantren.