dc.description.abstract |
Ratmi, Peran Guru Al-Qur’an Hadist dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an di Kelas VIII MTs Nurul Islam Pontianak Tahun Ajaran 2024. Prodi Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) Kesulitan siswa dalam membaca Al-Qur’an di Kelas VIII MTs Nurul Islam Pontianak; (2) Peran Guru sebagai Pengajar dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an di Kelas VIII MTs Nurul Islam Pontianak; (3) Faktor Pendukung dan Penghambat dalam mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an di Kelas VIII MTs Nurul Islam Pontianak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahapan kodenisasi data, display data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi, dan member chek.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Kesulitan siswa dalam membaca Al-Qur’an di kelas VIII MTs Nurul Islam Pontianak, yaitu kelancaran dalam membaca Al-Qur’an, kurangnya pemahaman siswa terhadap Hukum bacaan dan tajwidnya di dalam Al-Qur’an. Peran Guru Al-Qur’an Hadist di MTs Nurul Islam Sangat penting di sekolah. 2) Peran Guru sebagai pengajar dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an di kelas VIII MTs Nurul Islam Pontianak, yaitu guru memberikan motivasi dan memberikan pembiasaan membaca Al-Qur’an dan surah-surah pendek sebelum pembelajaran dan dalam pembelajaran guru menyimak bacaan siswa dengan teliti untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dan menambahkan jam khusus untuk melatih siswa membaca Al-Qur’an, dan membimbing siswa agar terus mengulang-ngulang dalam membaca Al-Qur’an. 3) Faktor pendukung dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor pendukung internal dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an yaitu kemauan siswa itu sendiri, dan semangat mereka ingin belajar Al-Qur’an. Adapun faktor eksternalnya yaitu dukungan dari orang tua, semangat dari guru yang mengajar. Faktor penghambatnya yaitu ketika mereka sedang menstruasi bagi siswa perempuan mereka tidak ikut membaca, kadang siswa juga malas datang lebih awal, terlambat dan siswa merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran. |
en_US |