dc.description.abstract |
NAILA AZIZAH, 12014047. Strategi Komunikasi Guru Dalam Menghadapi Tantrum Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa Autis (SLB) Autis Kalbar: Program Studi Psikologi Islam (PI), Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Tahun 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi guru dan hambatan yang dialami guru dalam menghadapi tantrum anak autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Kalbar. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori strategi komunikasi dari Effendy (2011) yaitu mengenali sasaran komunikasi, pemilihan media komunikasi, tujuan pesan komunikasi dan peran komunikator dalam komunikasi. Metode dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yaitu 2 guru kelas autis, 1 kepala sekolah dan 1 orang tua dari siswa autis. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang dikonsepkan oleh Sugiyono (2013).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru memiliki strategi komunikasi dan juga mengalami hambatan-hambatan untuk dapat menghasilkan komunikasi yang efektif. Hasil penelitian yang pertama: strategi komunikasi yang dilakukan guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis ini yaitu, mengenali anak autis dengan melakukan observasi dan assesment, pemilihan media komunikasi menggunakan audiovisual dan visual sesuai dengan minat siswa, teknik yang digunakan dengan melakukan pendekatan awal pada anak autis dengan teknik informasi, persuasi dan instruksi, dan yang terakhir guru memiki daya tarik tersendiri untuk menciptakan hubungan yang nyaman dengan anak autis. Jadi, dari hasil wawancara yang sudah dilakukan didapatkan bahwa keberhasilan guru dalam mengatasi tantrum pada anak autis memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik anak, melakukan pendekatan yang bagus sejak awal, serta dukungan fasilitas yang memadai. Kemudian hasil penelitian kedua yaitu hambatan yang dialami guru selama mengajar di Sekolah Luar Biasa Autis (SLB) Kalbar: hambatan komunikasi, kurangnya fasilitas, perasaan gagal seorang guru serta harapan orang tua yang berlebihan menjadi hambatan-hambatan yang dialami guru selama menghadapi anak autis di Sekolah Luar Biasa Autis (SLB) Autis Kalbar. |
en_US |