dc.description.abstract |
FADJAR ARIFIANTO. Relevansi Tradisi Molotan (Maulid) Sebagai Sumber Belajar Pendidikan Agama Islam Di Desa SungaiBakau Kecil Mempawah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Pontianak.
Skripsi ini bertujuan: Untuk mengetahui proses dari tradisi Molotan Desa Sungai Bakau Kecil Kabupaten Mempawah, Untuk mengetahui relevansi sumber pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi molotan (maulid) Desa Sungai Bakau Kecil Kabupaten Mempawah.
Skripsi berangkat dari penelitian kualitatif fenomenologi. Lokasi penelitian adalah Desa Sungai Bakau Kecil Mempawah. Informasi dalam penelitian ini adalah tokoh agama, pemuda dan masyarakat Muslim di Desa Sungai Bakau Kecil Mempawah. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, penarikan simpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu perpanjangan pengamatan, triangulasi dan member check.
Skripsi ini menyimpulkan; 1),pelaksanaan molotan ini terbilang murni dalam segi praktik pelaksanaannya, yang mana rangkaian acaranya jelas syarat akan nilai-nilai keagamaan, dalam arti tidak ada sisipan dari tradisi-tradisi yang berasal dari luar ajaran islam; 2),relevansi tradisi molotan mengandung banyak nilai-nilai keagamaan yang berkaitan dengan enam unsur penting untuk diajarkan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam; (6),unsur tersebut ialah Unsur Pesan, Unsur Orang, Unsur bahan, Unsur Alat, Unsur Langkah-Langkah, Unsur Tempat. Tradisi ini dimuatkan dengan ajaran-ajaran tentang cinta kepada baginda nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi ummat muslim. Tradisi molotan juga memiliki peran yang signifikan dan mampu menghasilkan efek-efek positif. Yakni memperkuat persaudaraan (ukhuwah) dan memunculkan sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip dalam kehidupan sosial |
en_US |