PERANAN BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) DALAM PEMBERDAYAAN ANGGOTA PELAKU USAHA (STUDI KASUS PADA BMT UGT NUSANTARA CABANG KUALA DUA)

Abstract

SINDI DJAINIMAR NIM 12007002, Peranan Baitul Maal Wa Tamwil (Bmt) Dalam Pemberdayaan Anggota Pelaku Usaha (Studi Kasus Pada Bmt Ugt Nusantara Cabang Kuala Dua): Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana Baitul Maal Wa Tamwil dalam menjalankan perannya sebagai solusi dari aspek permodalan bagi anggota pelaku usaha (2) Bagaimana Baitul Maal Wa Tamwil dalam menjalankan perannya sebagai mitra bagi anggota pelaku usaha. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sekunder, yaitu: 1) Sumber primer ialah 2 orang pegawai sebagai kepala kantor kas dan kepala operasional di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) UGT Nusantara Kuala Dua dan 3 orang informan pendukung dari anggota pelaku usaha; 2) Sumber sekunder ialah buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik dalam menganalisis data peneliti menggunkan teknik reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka ditemukan bahwa dalam melakukan kegiatan operasionalnya BMT UGT Nusantara telah melaksanakan peran aktif Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dalam pemberdayaan anggota pelaku usaha sebagai solusi dari aspek permodalan dan mitra bagi anggota pelaku usaha di baitul maal wa tamwil (BMT) UGT Nusantara. BMT UGT Nusantara dalam berperan memberikan pembiayaan atau modal usaha perpengaruh pada peningkatan pendapatan anggota, peningkatan jumlah pelanggan dan peningkatan volume produksi. Sedangkan BMT dalam melakukan kegiatannya sebagai mitra bagi anggota akan berpengaruh untuk mengembangkan jiwa berwirausaha kepada anggota, mengurangi praktek riba dan meningkatan kualitas sumber daya manusia.