dc.description.abstract |
AYU SRI WAHYUNINGSIH, Pelaksanaan Program Membaca al-Qur’an bagi Mahasiswa Wajib Santri di Ma’had al-Jami’ah IAIN Pontianak Tahun Ajaran 2023-2024: Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri Pontianak 2024.
Tujuan penenelitian ini adalah: Pertama, mengetahui pelaksanaan membaca Al-Qur’an pada mahasiswa yang wajib santri di Ma’had al-Jami’ah IAIN Pontianak : kedua, untuk mengetahui metode yang digunakan untuk belajar membaca al-Qur’an: ketiga, untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur’an bagi mahasiswa yang wajib santri di Ma’had al-Jami’ah IAIN Pontianak.
Penelitian ini menggunakan Penelitian kualitatif bersifat deskriftif, artinya semua hasil pengumpulan data dilapangan melalui wawancara mendalam, pengamatan terlihat atau parsitifatif dan pengolaan fokus harus dicatat oleh peneliti, sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer yaitu ustadz atau ustadzah yang mengajar dan sumber data sekunder yang berupa obeservasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tekhnik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dipaparkan secara sistematis.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, Pelaksanaan membaca al-Qur’an dilaksanakan setiap ba’da subuh dan ba’da maghrib dengan melakukan Baca Tulis al-Qur’an (BTQ), pagi jam 7.30 – 16.30 mahasiswa melakukan intensif mentoring, yang mana mahasiswa menemui ustadz atau ustadzah untuk belajar al-Qur’an dan menyetor hafalan di luar jam kuliah dengan pengarahan dan pengawasan melalui absen dan buku intensif mentoring. Mahasiswa wajib menyetor hafalan dan membaca al-Qur’an sebanyak 8 kali dalam sebulan dan dilakukan munaqosah 4 bulan sekali untuk diambil nilai dan perbandingan nilai mahasantri dengan nilai awal ketika masuk ma’had. Adapun kendala yang dialami pengajar ketika mahasantri bentrok dengan jam kuliah. Kedua, Metode yang diterapkan untuk belajar membaca al-Qur’an bagi mahasiswa wajib santri adalah metode sorogan yang mana metode ini sering digunakan oleh pondok pesantren atau pesantren mahasiswa karena dianggap lebih efisien dalam belajar dan mengajar. Ketiga, Kemampuan membaca al-Qur’an bagi mahasiswa wajib santri sangatlah kurang sekali, banyak dari mereka belum memahami ilmu tajwid dan tidak tepat dalam melafadzkan makhrijul huruf dan sifat hurufnya serta tidak dapat membedakan panjang pendeknya (mad) suatu bacaan. |
en_US |