Pemikiran Soekarno dan Relevansinya dengan Pendidikan Moderasi Beragama

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wahab,Wahab
dc.contributor.advisor Usman,Usman
dc.contributor.author Aswandi,Aswandi
dc.date.accessioned 2024-09-17T08:04:30Z
dc.date.available 2024-09-17T08:04:30Z
dc.date.issued 2024-07
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/5147
dc.description.abstract Aswandi. Nim: 2214100656 “Pemikiran Soekarno dan Relevansinya dengan Pendidikan Moderasi Beragama”. Tesis. Pontianak. Pascasarjana, Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam, Institu Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Latar belakang penelitian ini adalah Indonesia merupakan sebuah bangsa yang sangat beragam, dengan banyaknya Ras, suku bangsa, agama dan kebudayaan. Selain enam agama yang diakui resmi oleh negara, ada ratusan bahkan ribuan suku, serta kepercayaan lokal di Indonesia. Melihat Konflik yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia seringkali disebabkan oleh perbedaan kelompok masyarakat atau bahkan agama. Pandangan moderasi beragama sangat dibutuhkan oleh bangsa, bahkan dunia, dalam konteks negara dengan keanekaragaman keyakinan keagamaan (multikulturalisme). Moderat dalam beragama adalah pilar penting dalam kehidupan sosial umat beragama. Di sisi lain, fanatisme keagamaan sebagai unsur subjektif masing-masing umat beragama juga patut dihargai mengingat tanpa fanatisme pemeluknya, kehidupan agama akan hancur. Dalam kaitanya dengan moderasi beragama, Soekarno memandang penting bahwa bangsa Indonesia membutuhkan konsep pendidikan yang dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Adapun pertanyaan penelitian ini adalah: 1). Bagaimana Pemikiran Soekarno mengenai Moderasi Beragama. 2). Apa Relevansi Pemikiran Soekarno dengan Pendidikan Moderasi Beragama. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang mana penelitian data-datanya diperoleh dari perpustakaan, yang bersifat kualitatif dengan pendekatan historis dan pendekatan hermeneutik. Sedangkan untuk analisis data, penulis menggunakan conten analysis (analisi isi), dan interpretasi hermeneutik Gadamer. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang penulis temukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Soekarno memiliki pemikiran tentang moderasi beragama, seperti komitmen kebangsaan, toleransi, dan kemanusiaan. Prinsip kebangsaan Soekarno adalah prinsip cinta tanah air, dan kepada bangsanya sendiri, akan tetapi tidak bolehxii A s w a n d i menjadi penghalang bagi terjalinnya sebuah persaudaraan dunia. Karena Soekarno memiliki prinsip bahwa semua bangsa adalah sama, sejajar dan setara. Toleransi Soekarno dengan saling menghargai dan menghormati, tanpa ada paksaan terhadap orang yang berbeda keyakinan, dan boleh menyebarkan agama atau keyakinan yang dianutnya, serta kemanusian menurut Soekarno, merupakan suatu yang harus diutamakan, agama, bangsa, ras, suku dan warna kulit, tak bisa menjadi tembok penghalang, untuk kemanusian. Peimikiran Soeikarno masih sangat relevan dengan pendidikan modeirasi beiragama di Indoneisia, deingan gagasan peindidikan pluralisme dan multikultural, peindidikan Pancasila, pendidikan karakter dan revolusi mental, demokratisasi pendidikan dan profesionalisme guru, merdeka intelektual, serta pendidikan perempuan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Soekarno en_US
dc.subject Pendidikan en_US
dc.subject Moderasi Beragama en_US
dc.title Pemikiran Soekarno dan Relevansinya dengan Pendidikan Moderasi Beragama en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account