TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN DI DESA PUNGGUR BESAR KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sayadi, Wajidi
dc.contributor.advisor Sahri, Sahri
dc.contributor.advisor Luqman, Luqman
dc.contributor.advisor Amin, Faizal
dc.contributor.author Amarsera, Dela
dc.date.accessioned 2024-08-20T01:53:14Z
dc.date.available 2024-08-20T01:53:14Z
dc.date.issued 2024-07
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/5006
dc.description.abstract DELA AMARSERA (11834007), Tradisi Khataman Al-Qur’an di Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan Tradisi Khataman Al-Qur’an di Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya (2) Hubungan Al-Qur’an tentang Pelaksanakan Tradisi Khataman Al-Qur’an di Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dan (3) Pemaknaan Tradisi Khataman Al-Qur’an bagi Masyarakat Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah Tokoh Agama (Pak Ahmad dan Pak Zainudin) Tokoh Masyarakat (Pak Anwar) Guru mengaji (Ibu Ani) Masyarakat setempat dan yang melaksanakan Tradisi Khataman Al-Qur’an tersebut. 2) Sumber sekunder adalah literatur-literatur yang membahas mengenai tradisi khataman Qur'an seperti buku, skripsi, jurnal dan lain sebagainya.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Observasi,wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) Prosesi pada tradisi Khataman Al-Qur’an di Desa Punggur Besar ini dimulai dengan prosesi arak-arakan. Sampai di lokasi acara, peserta disambut dan ditaburi dengan beras kuning oleh penyelenggara khataman. Kemudian MC membuka acara tersebut, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan dari tuan rumah, pembacaan ummul kitab dan selanjutnya pembacaan surah-surah Khataman Al-Qur’an dari peserta Khataman, kemudian peserta akan sungkeman atau bersalam-salaman, terakhir pembacaan doa sekaligus menutup tradisi khataman Al-Qur’an. 2) Makna simbolik dari prosesi tradisi khataman berupa pulut kuning panggang ayam sebagai bentuk rasa syukur dan pulut yang teksturnya lengket bermakna agar ilmu Al-Qur’an terus melekat dalam dirinya. Pokok telur sebanyak 30 telur 1 pokok maknanya yaitu 30 Juz. Kemudian makna dari beras kuning yakni meminta keberkahan dan keselamatan yang ditaburi kepada peserta khataman. Bunga manggar sebagai simbol kegembiraan atas pencapaian peserta yang telah berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Tradisi en_US
dc.subject Living Qur’an en_US
dc.subject Khataman en_US
dc.title TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN DI DESA PUNGGUR BESAR KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account