ADAT MANDI BELULUS DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU DESA SARANG BURUNG KUALA KECAMATAN JAWAI PERSPEKTIFAL-URF

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ardiansyah, Ardiansyah
dc.contributor.advisor Ulya, Nanda Himmatul
dc.contributor.advisor Bakar, Abu
dc.contributor.advisor Lusiana, Vinna
dc.contributor.author ELISA, ELISA
dc.date.accessioned 2024-08-08T06:20:54Z
dc.date.available 2024-08-08T06:20:54Z
dc.date.issued 2024-07
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/4926
dc.description.abstract Elisa (12012001). Adat Mandi Belulus Dalam Pernikahan Masyarakat Melayu Desa Sarang Burung Kuala Kecamatan Jawai Perspektif Al-Urf. Fakultas Syariah Program Studi Hukum Keluarga Islam (Akhwal Syaksyiyyah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui: 1) pelaksanaan adat mandi Belulus dalam pernikahan pada masyarakat Melayu Desa Sarang Burung Kuala Kecamatan Jawai. 2) tinjauan urf terhadap adat mandi Belulus dalam pernikahan pada masyarakat Melayu Desa Sarang Burung Kuala Kecamatan Jawai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field reseach) dan pendekatan hukum empiris. Sumber data yang digunakan meliputi data primer yaitu wawancara. Selain itu data sekunder yang digunakan meliputi buku dan jurnal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Sedangkan teknik analisis data, peneliti melakukan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Kemudian data tersebut diperiksa keabsahannya melalui triangulasi sumber dan member check. Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1) Prosesi adat mandi Belulus dalam pernikahan masyarakat Melayu Desa Sarang Burung Kuala Kecamatan Jawai, ada beberapa tahapan yaitu: pembacaan basmallah dan shallawat sebanyak tiga kali oleh pawang adat sebelum memulai acara, menyiram air sebanyak tujuh kali kepada kedua mempelai, mengoleskan kasai keseluruh tubuh, menyiram seluruh tubuh dengan air guna membersihkan kasai (beras yang dihaluskan) yang telah dioleskan, melangkah benang sebanyak tujuh kali kedepan dan tujuh kali kebelakang, mengelilingkan dulangan kepada kedua mempelai dimulai dari sebelah kanan, terakhir yaitu doa bersama. 2) Praktik adat mandi Belulus jika didasarkan pada perspektif al-urf maka mandi Belulus termasuk kedalam kategori urf yang fasid dan urf yang shahih. Urf yang fasid meliputi terbukanya aurat pengantin, perbuatan yang tidak logis serta keyakinan bahwa dengan melaksanakan adat mandi Belulus maka rumah tangga menjadi harmonis serta jauh dari hambatan. Urf yang shahih meliputi pembacaan basmallah, shallawat dan doa selamat dalam pelaksanaan adat mandi Belulus. Adat mandi Belulus juga termasuk dalam kategori urf khusus karena adat mandi Belulus suku Melayu hanya dilakukan pada wilayah dan daerah tertentu. Adat mandi Belulus juga termasuk dalam kategori sebagai ‘urf al-amali jika dilihat dari sudut pandang objeknya. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Urf en_US
dc.subject pernikahan en_US
dc.subject Adat Mandi Belulus en_US
dc.title ADAT MANDI BELULUS DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU DESA SARANG BURUNG KUALA KECAMATAN JAWAI PERSPEKTIFAL-URF en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account