IMPLEMENTASIAN PRODUK SAYUR MAYUR OLEH PETANI DESA KAMUH KECAMATAN TUJUH BELAS KABUPATEN BENGKAYANG

Abstract

EVA FITRIANI NINGSIH, implementasian produk Sayur Mayur oleh petani Desa Kamuh Kecamatan Tujuh Belas : program studi manajemen bisnis syariah fakultas ekonomi dan bisnis Islam institut agama Islam negeri (IAIN) Pontianak,2023 Penelitian ini membahas tentang strategi pemasaran petani sayur di desa kamuh kecamatan tujuh. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui bagaimana petani memasarkan hasil pertaniannya. 2) untuk mengetahui apakah selama ini petani menggunakan metode analisis swot.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu dari sumber primer dan sumber sekunder. 1) sumber data primer adalah petani Desa kamuh kecamatan tujuh belas 2) sumber data sekunder adalah buku-buku dari perpustakaan, jurnal, skripsi, dokumen-dokumen serta artikel yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) langkah-langkah yang digunakan petani di desa kamu kecamatan 17 yaitu: menjalin kerjasama dengan pengepul, petani akan melakukan sistem borong pada sayur mayur, petani akan meningkatkan kualitas produk, serta petani akan menyortir sayuran yang akan dijual dengan kualitas yang sangat baik. 2) analisis SWOT yang dilakukan pada petani sayur yaitu: kekuatan (strength) pada peta ini sayur Desa kamu yaitu meningkatkan kualitas produk karena bagi petani kekuatan kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan petani di desa kamuh, kelemahan (weakness) pada petani sayur Desa kamu yaitu menyortir sayuran dengan kualitas yang dibedakan , a,b,c. Peluang (opportunity) yang dimiliki petani Desa kamu yaitu: menjalin kerjasama dengan pengepul karena pengepul adalah satu-satunya orang yang memasarkan hasil panen petani, serta ancaman (threat) pada peta Desa kamuh ya itu: melakukan sistem borong, karena biasanya sistem ini kerugiannya akan ditanggung oleh petani karena pengepul akan mengira-ngira harga yang diberikan kepada petani tanpa melihat harga pasaran per kilo.