HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI DAN REGULASI DIRI DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FIRDAUS SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

Abstract

Bella. 11914033. Hubungan antara Prokrastinasi dalam Menghafal Al-Qur’an dengan Regulasi Diri dalan menghafal Al-Qur’an Pada Santri Putri Pondok Pesantren Raudlatul Firdaus Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Tingkat Prokrastinasi santri putri pondok pesantren raudlatul firdaus. (2) Tingkat Regulasi Diri dalam menghafal Al-Qur’an pada santri putri pondok pesantren raudlatul firdaus. (3) Hubungan antara Prokrastinasi dan Regulasi Diri dalam menghafal Al-Qur’an pada santri putri pondok pesantren raudlatul firdaus. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah Santri Putri Pondok Pesantren Raudlatul Firdaus Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya yang berjumlah 108 santri putri. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik probability sampling dengan jenis simpel rendom sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala Prokrastinasi menghafal Al-Qur’an dan skala Regulasi Diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Lima belas santri subjek penelitian yang mengalami prokrastiasi menghafal Al-Qur’an rendah dengan persentase 13,8%. Sejumlah 73 subjek penelitian mengalami Prokrastinasi sedang dengan persentase 68%. Kemudian terdapat 20 subjek penelitian yang mengalami prokrastinasi tinggi dengan persentase 18,2%. (2) Gambaran regulasi diri pada santri putri di Pondok Pesantren Raudlatul Firdaus terdapat 15 santri subjek yang kurang baik dengan persentase 13,8%. Sedangkan sisanya 74 santri putri yang sedang dengan persentase 68,6% sedangkan sisanya 19 santri putri yang memiliki kualitas self regulasi tinggi dengan pesersentase 17,6%. (3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antra prokrastinasi menghafal Al-Qur’an dengan self regulasi pada santri putri pondok pesantren raudlatul firdaus dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,012 yang berada pada kategori rendah dan nilai koefisien determinasi sebesar 1,2% sedangkan 98,8% dipengaruhi oleh faktor lain.