TRADISI BUANG – BUANG PRANIKAH SUKU BUGIS DI GANG SELAT MALUKU KECAMATAN PONTIANAK UTARA PERSPEKTIF Al-‘URF

Show simple item record

dc.contributor.advisor Syahbudi, Syahbudi
dc.contributor.advisor Wibowo, Arif
dc.contributor.advisor Hasan, Muhammad
dc.contributor.advisor Muzammil, Sa'dulloh
dc.contributor.author HARTONO, SOELAYMAN
dc.date.accessioned 2024-03-25T01:20:15Z
dc.date.available 2024-03-25T01:20:15Z
dc.date.issued 2023-09
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/4522
dc.description.abstract Soelayman Hartono (11912079). Tradisi Buang-Buang Pranikah Suku Bugis di Gang Selat Maluku Kecamatan Pontianak Utara Perspektif Al-‘Urf. Fakultas Syariah Program Studi Agama Hukum Agama Islam (Ahwal Syakhsiyyah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Bagaimana rangkaian pelaksanaan tradisi buang-buang pranikah suku Bugis di Gang Selat Maluku, Kecamatan Pontianak Utara; 2) Bagaimana tinjauan ‘urf terhadap rangkaian pelaksanaan tradisi buang-buang pranikah suku Bugis di Gang Selat Maluku, Kecamatan Pontianak Utara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) dan pendekatan sosiologis normatif. Sumber data yang digunakan meliputi data primer berupa wawancara dengan pawang suku Bugis di Gang Selat Maluku, masyarakat yang pernah melakukan tradisi buang-buang serta tokoh agama yang telah ditentukan subjeknya. Selain itu, data sekunder yang digunakan meliputi catatan, buku, jurnal, serta masyarakat setempat yang pernah menyaksikan sebagai penguat dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Sedangkan teknis analisis data, peneliti melakukan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan (verifikasi data). Kemudian, data tersebut diperiksa keabsahannya dengan melakukan pengecekan ulang seluruh data dan informasi (member check). Berdasarkan dari hasil temuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1). Wujud perpaduan antara adat dan syariat dalam tradisi buang-buang sebenarnya mencerminkan interaksi proses islamisasi (pengaruh dan konversi ke dalam ajaran Islam) dengan kebudayaan lokal yang telah ada dan berakar kuat. Oleh karena itu, hal ini seharusnya dihargai oleh umat Islam sebagai langkah untuk mengembangkan dan mempertahankannya. Dengan pendekatan ini, masyarakat dapat menjadikan kekayaan budaya sebagai dasar yang kuat untuk memperkaya warisan budaya dan peradaban Islam, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an. 2) Dalam rangka mengintegrasikan tradisi buang-buang ke dalam perspektif syariah (‘urf), dapat mengklasifikasikannya menjadi dua kategori, yaitu ‘urf shahih (tradisi yang sesuai dengan Islam) dan ‘urf fasid (tradisi yang bertentangan dengan Islam). Dengan pendekatan ini, terlihat bahwa beberapa aspek dalam tradisi ini sejalan dengan prinsip-prinsip Islam, sementara yang lainnya melangar ajaran Islam. Selain itu, tujuan rekonstruksi tradisi buang-buang adalah untuk merasionalisasi dan mengubah tradisi agar lebih berfokus pada Allah, serta untuk membebaskan masyarakat dari keterikatan dengan tradisi yang memiliki unsur-unsur keramat, mitos, animistis, dan tidak masuk akal. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject ‘Urf, en_US
dc.subject Pranikah en_US
dc.subject Tradisi Buang-Buang en_US
dc.title TRADISI BUANG – BUANG PRANIKAH SUKU BUGIS DI GANG SELAT MALUKU KECAMATAN PONTIANAK UTARA PERSPEKTIF Al-‘URF en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account