BULLYING VERBAL DALAM AL-QUR’AN (PERSPEKTIF TAFSIR FI ZHILALIL QUR’AN KARYA SAYYID QUTHB)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sayadi, Wajidi
dc.contributor.advisor Amalia, Kiki
dc.contributor.advisor Lukman, Lukman
dc.contributor.advisor Saputra, Randi
dc.contributor.author INAYAH, NURUL
dc.date.accessioned 2024-03-14T02:18:11Z
dc.date.available 2024-03-14T02:18:11Z
dc.date.issued 2023-11
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/4493
dc.description.abstract NURUL INAYAH, Bullying Verbal Dalam Al-Qur‟an Perspektif Tafsir Fi> Z{hila>lil Qur’a>n karya Sayyid Quthb Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (IAT), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023. Adapun tujuan penelitian ini untuk 1) Dapat mengetahui apa saja ayatayat tentang Bullying verbal dalam Al-Qur‟an. 2)Dapat mengetahui penafsiran Sayyid Quthb dalam kitab tafsirnya Fi> Z{hila>lil Qur’a>n tentang Bullying verbal. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan sumber skunder,1) Sumber data primer adalah data yang digunakan peneliti melalui sumber utamanya yaitu Kitab Tafsir Fi> Z{hila>lil Qur’a>n. 2) Sumber data Sekunder data yang dapat diperoleh oleh literatur-literatur lain, yang berupa kitab Tafsir lainnya, buku, hasil penelitian, dan jurnal yang berkaitan dengan perilaku Bullying guna dapat melengkapi sumber data sekunder. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa 1) Penafsiran Sayyid Quthb pada QS. At-Taubah ayat 79 tentang bullying Verbal; Abu Uqail memperoleh satu sha kurma dari hasil kerja lemburnya kemudian ia sedekahkan melalui Rasulullah. tetapi orang munafik mengolok-ngolok dan menilainya bahwa ia bersedekah bukan karena tulus, tapi hanya ingin mencari popularitas. 2.) Sayyid Quthb pada QS. Al-An’a>m ayat 10-11 bahwasannya orang-orang yang telah mengolok-ngolok dakwah akan mendapatkan balasan azab yang pedih akibat olok-olokan mereka.3) Sayyid Quthb pada QS. Hu>d ayat 38-39 ada kelompok orang sombong mengejek dan seorang nabi nuh yang sedang membuat kendaraan, mereka menilainya dengan rendah, akan tetapi mereka belum mengetahui bahwa nabi nuh adalah seorang yang pemberani4) penafsiran Quthb pada QS. Al-H{ujura>t ayat 11 bahwasannya bahwasanya mengolok-olok kaum yang lain itu tidak diperobolehkan. Sebab semua jamaah itu satu begitu dengan kehormatanya pun satu. 5) Sayyid Quthb pada Surah Al-Humazah manusia yang mempunya sifat tercela dan kerdil jiwanya. Ia merupakan orang yang mempunyai harta dan kekayaan yang sangat banyak. Dengan begitu ia seenaknya menyombongka diri dan mengina serta mengejeknya. 3). Bentuk bullying verbal mencela; beliau menafsirkan bahwasanya apabila setiap orang ingin melakukan kebaikan, akan tetapi orang kafir menganggap bahwa perbuatan tersebut hanya untuk mendapat popularitas. Mengejek; yakni memanggil seseorang dengan buruk, penafsiran Sayyid Quthb terhadap bentuk bullying verbal yaitu mengejek, beliau menafsirkan bahwasanya tidak diperboleh memanggil seseorang dengan panggilan yang buruk. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Bullying Verbal en_US
dc.subject Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. en_US
dc.title BULLYING VERBAL DALAM AL-QUR’AN (PERSPEKTIF TAFSIR FI ZHILALIL QUR’AN KARYA SAYYID QUTHB) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account