dc.description.abstract |
SYARIFAH AMALIAH FARHANA. 2024. Pelaksanaan Kegiatan Ikatan Remaja Islam SMA Negeri 2 Pontianak Tahun Ajaran 2023/2024. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Pontianak.
Penelitian ini dilatarbelakangi minimnya PAI pada sekolah umum yang hanya mengandalkan 2-3 jam pelajaran seminggu di kelas. Apabila PAI hanya diberikan pada saat pembelajaran di kelas, maka paling maksimal hanya bisa mencapai aspek knowing dan doing tanpa bisa mencapai aspek being. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang signifikan yaitu selain PAI diberikan melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, juga harus diberikan melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan salah satunya Rohani Islam (ROHIS) agar tujuan dan kompetensi PAI dapat tercapai. Nama Rohis di SMA Negeri 2 Pontianak dikenal dengan nama Ikatan Remaja Islam SMA Negeri 2 Pontianak (IKARISDA). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data tentang: 1) Jenis kegiatan Ikatan Remaja Islam SMA Negeri 2 Pontianak 2) Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan Ikatan Remaja Islam SMA Negeri 2 Pontianak, dan 3) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan Ikatan Remaja Islam SMA Negeri 2 Pontianak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah Pembina, Pengurus dan Alumni Ikarisda. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif model Miles dan Huberman dengan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan member check.
Berdasarkan data dan hasil analisis, disimpulkan sebagai berikut: 1)Jenis kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Ikarisda dibedakan menjadi kegiatan mingguan, bulanan, dan tahunan. Kegiatan tersebut diantaranya pengambilan infaq jum’at/sumbangan khusus, daily reminder, studi dasar Islam, kursus membaca Al-Qur’an, penyambutan siswa baru khusus Ikarisda (First Gathering), perlombaan keagamaan, dan penugasan kegiatan. Lalu kegiatan yang belum pernah dilaksanakan diantaranya kegiatan penyuluhan problem remaja, diskusi/bedah buku dan pelatihan. 2)Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Ikarisda tidak terlepas dari salah satu fungsi pelaksanaan dalam manajemen yang dimana ada beberapa point yang menjadi kunci dari kegiatan manajemen yaitu : (1)pemberian motivasi; (2)pembimbingan; (3)koordinasi; (4)komunikasi. 3)Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan Ikarisda diantaranya dukungan dari kepala sekolah dan guru-guru di SMAN 2, dukungan dari Pembina Ikarisda, serta sarana dan prasarana yang memadai. Sementara faktor penghambat diantaranya keterbatasan waktu yang dimiliki pengurus Ikarisda dan adanya pendapat yang berbeda dari ketiga Pembina Ikarisda. |
en_US |