dc.description.abstract |
ISNAINI, NIM 11733068. Strategi Dakwah Ustadz Syahroni Di Majelis Taklim Nurud Dzolam Desa Peniti 1 Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2024.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui Strategi Dakwah Ustadz Syahroni Di Majelis Taklim Nurud Dzolam Desa Peniti 1 Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah. Secara terperinci, tujuan ini di jabarkan dalam 4 point sebagai berikut: 1) perencanaan dakwah ustadz Syahroni di majelis taklim Nurud Dzolam, 2) langkah-langkah dakwah ustadz Syahroni di majelis taklim Nurud Dzolam, 3) metode dakwah ustadz Syahroni di majelis taklim Nurud Dzolam, dan 4) cara ustadz Syahroni memanfaatkan potensi anggota majelis taklim.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah pimpinan majelis taklim, pengurus majelis taklim dan jamaah majelis taklim. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data (display data) dan penarikan kesimpulan (vertifikasi) tahapan terakhir yang digunakan adalah pengecekan keabsahan data dengan menggunakan terianggulasi data, member check, dan kecukupan sebuah referensi.
Secara umum hasil peneliti ini dapat di simpulkan strategi dakwah yang di lakukan oleh ustadz Syahroni di majelis taklim, sesuai dengan strategi dakwah lainnya, yaitu strategi sentimentil yang mana ustadz memfokuskan aspek hati, menggerakan perasaan dan batin mitra dakwah. Dapat di jelaskan secara spesipik: pertama perencanaan dakwah yaitu perencanaan jangka panjang dang jangka pendek proses untuk menetapkan tujuan, sasaran dakwah serta cara untuk mencapainya dengan berbagai kegiatan dakwah sehingga dapat mendukung keberhasialan dakwah. Kedua langkah-langkah dakwah yaitu perkiraan kedepaanya, sasaran dakwah, penetapan tindak-tindakan dakwah, metode dakwah, waktu, lokasi atau tempat dakwah di mulai, dan fasilitas. Ketiga, metode dakwah yaitu metode dakwah bil-hikmah, metode dakwah mau’idzatul hasanah, dan metode dakwah mujadalah. Dan keempat, pemanfaatan potensi anggota majelis taklim tidak begitu menekan untuk menggunakan seragam intinya mereka hadir, agar mereka juga dapat apresiasi dalam memberikan sedikit bantuan, hanya mengajak untuk para anggota untuk selalu mengikuti setiap kegiatan selalu berpartisipasi. |
en_US |