PENGUNGKAPAN CINTA DALAM AL-QUR’AN (Studi Analisis Kata H}ubb Pada Semantik Toshihiko Izutsu)

Abstract

JA’FAR SIDDIK, Pengungkapan Cinta Dalam Al-Qur’an: Studi Analisis Kata H}ubb Pada Semantik Toshihiko Izutsu. Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui term H}ubb dalam Al-Qur’an, 2) Untuk mengetahui makna H}ubb dalam Al-Qur’an perspektif semantik Toshihiko Izutsu. Penelitian ini termasuk Penelitian kepustakaan (libray research) termasuk juga dikatakana penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan skunder, yaitu: 1) sumber data primer dari penelitian ini adalah Al-Qur’an serta kamus Al-Qur’an Mu’jam al-Mufahras Lialfa>z Al-Qur’an Al-Kari>m. 2) sumber data skunder pada penelitian ini adalah buku karya Toshihiko Izutsu Relasi Tuhan dan Manusia serta kitab-kitab tafsir, kamus bahasa Arab, buku, jurnal serta literatur-literatur yang relevan dengan tema penelitian ini. sedangkan kesimpulan ini ialah: kata h}ubb dengan derivasinya terdapat 95 kata yang tersebar di dalam Al-Qur’an. Makna dasar dari h}ubb ialah mencintai, menyukai dan menyayangi. Adapun makna rasional pada kata hubb dalam anailisis sintagmatik yaitu, cinta Allah kepada manusia, cinta manusia kepada Allah, cinta manusia kepada harta (dunia), cinta kepada sesama dan Cinta terhadap tandingan-tandingan tuhan atau kekafiran. Dalam analisis paradikmatik sinonim kata h}ubb yaitu kata wadda yang mempunyai arti kasih dan cinta sedangkan antonim kata h}ubb ialah kata kariha yang bermakna benci atau tidak menyukai. Berdasarkan kajian historis h}ubb tidak terdapat perbedaan makna mulai dari pra-Qur’an kata h}ubb digunakan oleh para penyair untuk mengungkapkan perasaannya, sedangkan pada priode Qur’an setidaknya terdapat dua katagori yaitu priode makki dan madani. Pada priode makki hubb dikaitan dengan cinta asmara atau cinta dunia sedangkan pada priode madinah h}ubb diungkapkan oleh Allah mencintai hambanya. Pada priode pasca-Qur’an h}ubb merupakan sebuah kecondongan hati terhadap sesuatu yang dianggap istimewa.