dc.description.abstract |
Shindy Rosi. 11631087. Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi Humas Bawaslu Pada Peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP). Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023.
Tingginya tingkat pelanggaran pemilu dan pilkada, memotivasi Bawaslu untuk terus meningkatkan pengawasan, salah satu caranya adalah RPJKMN berupa Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan efektivitas dari aktivitas komunikasi yang dilakukan Humas Bawaslu kepada Peserta SKPP tentang pengawasan partisipatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan jenis penelitian deskriptif. Populasi dan sampel pada penelitian ini yaitu peserta SKPP Bawaslu sebanyak 45 orang. Variabel dalam penelitian ini bersifat tunggal atau mandiri, sehingga hipotesis yang berlaku adalah hipotesis deskriptif. Sumber data pada penelitian terdiri atas data primer dan sekunder, yaitu: 1) sumber data primer adalah kuesioner; dan 2) sumber data sekunder adalah laporan Humas Hubal Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, materi TOF dan TOT SKPP Bawaslu RI, rekap verifikasi peserta, dan dokumentasi program. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah komunikasi tidak langsung melalui google form, dokumentasi berupa buku dan jurnal terkait Public Relations, dan dokumen mengenai SKPP dari Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat dan Bawaslu RI. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan metode analisis data secara statistik deskriptif berupa mean.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi public relations yang dilakukan oleh Humas Bawaslu kepada peserta SKPP dinilai efektif ditandai dengan nilai akhir pada skala likert sebesar 75,78%. Angka ini merupakan hasil perhitungan dari dimensi a) defining public relations, berada pada kategori efektif dengan nilai akhir 65,78%; b) planning and programming, berada pada kategori efektif dengan nilai akhir 77,97%; c) taking action and communicating, berada pada kategori efektif dengan nilai akhir 76,42%; dan d) evaluating the program, di kategori sangat efektif dengan nilai akhir 82,93%. |
en_US |