TELAAH RASM DALAM MANUSKRIP AL-QUR’AN DI ISTANA SURYA NEGARA SANGGAU KAPUAS

Abstract

SULTONI RAHMAN, Telaah Rasm Dalam Manuskrip Al-Qur’an Di Istana Surya Negara Sanggau Kapuas. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Program Studi Ilmu AL-Qur’an dan Tafsir, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2024. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui kondisi fisik manuskrip yang berada di Istana Surya Negara Kabupaten Sanggau, 2) Jenis rasm yang di gunakan dalam Al-Qur’an di Istana Surya Negara Sanggau Kapuas. Penelitian skripsi ini masuk kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis, yang mencakup pengumpulan data dari naskah Al-Qur'an melalui pendekatan Filologi, yang merupakan ilmu bantu dalam mengkaji Manuskrip. Sumber data primer dalam penelitian ini ialah manuskrip Al-Qur’an di Istana Surya Negara Kabupaten Sanggau, serta seorang Narasumber yang bernama Gusti Aryono, yang merupakan Staff Kerajaan di Istana Surya Negara Kabupaten Sanggau. Sedangkan untuk sumber sekunder dalam penelitian ini ialah buku-buku, Jurnal, Artikel, dan penunjang penelitian lainnya. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Manuskrip Mushaf Al-Qur’an Istana Surya Negara merupakan peninggalan yang berusia kurang lebih sekitar 198 berdasarkan Tahun Hijriyah/ 191 berdasarkan tahun Masehi. Diperkirakan manuskrip ini dimiliki oleh Abang Usman bin Qosyim yag berpindah tangan kepada Pihak Istana Surya Negara Sanggau Kapuas. Manuskrip diselesaikan jam 7 malam kamis, Dzulqo’dah 1247 H / April 1832 M. Di dalam manuskrip tertulis Al-Qur’an yang di mulai dari Juz 1 sampai Juz 30, namun hilang 1 lembar pada Juz 30. Adapun manuskrip yang berbentuk Mushaf ini beberapa tulisannya selain AL-Qur’an menggunakan bahasa Arab dan Arab Melayu, 2) Penggunaan jenis Rasm dalam manuskrip Al-Qur’an di Istana Surya Negara Kabupaten Sanggau menggunakan dua jenis rasm, yakni Rasm ‘U|sma>ni> dan Rasm Qiya>si>, bisa dikatakan bahwa penggunaan rasm di manuskrip tidak menggunakan satu macam rasm. Dan penggunaan Rasm ‘U|sma>ni> lebih banyak dari penggunaan Rasm Qiya>si>.