TAFSIR AYAT-AYAT MUTASYABIHAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ATAS MAKNA KATA ISTAWA<, WAJH, YAD DAN ‘AIN DALAM TAFSIR MARA<H LABI<D KARYA SYEKH MUHAMMAD NAWAWI)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sayadi, Wajidi
dc.contributor.advisor Husnaini, Ica Fauziah
dc.contributor.advisor Jabbar, Lukman abdul
dc.contributor.advisor Akbar, Taufik
dc.contributor.author SHIDIQ, MOHAMMAD
dc.date.accessioned 2024-01-25T02:35:24Z
dc.date.available 2024-01-25T02:35:24Z
dc.date.issued 2024-01
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/4243
dc.description.abstract MOHAMMAD SHIDIQ, Tafsir Ayat-Ayat Mutasyabihat Dalam Al-Qur’an: Kajian Atas Makna Kata Istawa, Wajh, Yad dan ‘Ain Dalam Tafsir Mara>h Labi>d Karya Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui:1) Ayat-ayat apa saja yang memuat tentang kata Istawa, Wajh, Yad dan ‘Ain yang sandarkan pada Allah dalam al-Qur’an; 2) Bagaimana penasfiran Syekh Muhammad Nawawi terhadap kata Istawa, Wajh, Yad dan ‘Ain yang disandarkan pada Allah dalam Tafsirnya Mara>h Labi>d. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif yang berupa penelitian tematik. Dan sumber data primernya ialah Tafsir Mara>h Labi>d Kaya Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani. Sedangkan kesimpulan penelitian ini ialah:1) Ayat-ayat al-Qur’an yang memuat kata istawa, Wajh, Yad dan ‘Ain yang disandarkan kepada Allah dalam al-Qur’an ialah: Kata Istawa disebutkan sebanyak Sembilan kali yaitu pada Surah al-Baqarah: 29, al-A’raf: 54, al-Ra’du: 2, Thaha: 5, Furqan: 59, al-Sajadah: 4, Fusshilat: 11, al-Hadid: 4 Kata. Kata Yad disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak duabelas kali, Surah Ali Imran: 26 dan 73, al-Maidah: 64, al-Fath: 10, al-Hadid:29, Mu’minun: 88, Yasin: 83, al-Mulk: 1, al-Maidah: 64, al-Hujurat: 1, Surah Shad: 75, Yasin: 71. Kata wajh disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak sebelas kali yaitu, Surah al-Baqarah: 115 dan 272, al-Ra’du: 22, al-Rum: 38 dan 39, al-Rahman: 27, al-Insan: 9, al-Lail: 20 ayat 52, al-An’am: 52, al-Kahfi: 28, al-Qashash: 88. Sedangkan kata ‘Ain disebutkan sebanyak lima kali, yaitu Hud: 37, al-Mu’minun: 27, ayat 48, al-Thur: 48, al-Qamar: 14, Thaha:39; 2) Adapun penafsirah Syekh Muhammad Nawawi dalam kitab Marah Labid terhadap kata Istawa, Yad, Wajh dan ‘Ain ialah, kata istawa memikiki arti menyengaja, menguasai, tinggi, mengatur dan juga sebagai kinayah dari kepemilikan dan penguasaan, sedangkan kata wajh memiliki arti keridhaan dan balasan baik (pahala) Allah., bermakna Dzat, kiblat. dan terdapat dua ayat yang tidak ditafsirkan yaitu pada ayat 39 Surah al-Rum dan ayat 20 Surah al-Lail. Sedangkan kata Yad memiliki arti kepemilikan, penguasaan, pengaturan, nikmat, dihapadan dan kiasan dari kekikiran dan kedermawanan juga bermakna kekuaatan dan kekuasaan. Adapun untuk kata ‘Ain seluruhnya memilki makna pengawasan dan penjagaan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Tafsir, en_US
dc.subject Ayat-ayat Mutasyabihat en_US
dc.subject Mara>h Labi>d en_US
dc.title TAFSIR AYAT-AYAT MUTASYABIHAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ATAS MAKNA KATA ISTAWA<, WAJH, YAD DAN ‘AIN DALAM TAFSIR MARA<H LABI<D KARYA SYEKH MUHAMMAD NAWAWI) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account