dc.description.abstract |
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Realitas
pengelolaan antara Kafe konvensional dan Syariah di Kota Pontianak,
2) Mengetahui output pengelola antara Kafe konvensional dan Syariah
di kota Pontianak.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penentuan informan tetap berlangsung sampai
data yang dihasilkan mencapai titik jenuh/teknik snowball sampling.
Berdasarkan teknik ini, maka ditetapkan informan sebanyak 5 orang
pemilik kafe.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik
wawancara dan observasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis
data pada penelitian ini antara lain: pengumpulan data, reduksi data,
display data, penarikan kesimpulan verifikasi. Untuk pengecekan
keabsahan data, maka peneliti menggunakan teknik, memperpanjang
masa observasi, dan member chek, triangulasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
Realitas kafe di kota Pontianak, didukung adanya sistem pengelolaan
usaha yang tepat. Bentuk sistem pengelolaannnya yaitu a)manajemen
produksi pada pengelolaan kafe pada pemilik kafe yaitu mengelola
barang dan jasa yang tidak melanggar syariat Islam. Bentuk barang
yang dikelola berupa menu-menu yang dianggap sebagai menu khas
dan halal untuk dikonsumsi konsumen. Sedangkan jasa berupa hiburan,
suasana, fasililitas yang disediakan seperti jaringan internet, dekorasi yang menarik, b) manajemen pemasaran pada pengelolaan kafe pada
pemilik kafe yaitu dengan kemajuan teknologi seperti media cetak dan
media elektronik, c) manajemen finansial pada pengelolaan kafe pada
pemilik kafe yaitu dengan sirkulasi modal dengan tujuan memperluas
kafe, menginovasi kafe hingga bisa menjadi aset dan investasi
produktif. 2) Yang melatari pengusaha muslim menjalani usaha kafe
adalah karena adanya peluang bisnis. Kafe sebagai peluang bisnis
karena kafe merupakan usaha jangka panjang. Kegemaran akan kopi
dan tempat tongkrong menjadikan kafe tempat diminati oleh para
konsumen. Terlebih kafe kini bukan sekedar tempat tongkrong,
melainkan bisa menjadi tempat mempermudah menyelesaikan tugas
kerja dan tugas pendidikan. 3) Upaya yang dilakukan pengusaha kafe
muslim dalam menghadapi persaingan usaha kafe. Dengan menjadikan
kafe semenarik mungkin dan sebagai daya tarik konsumen. Untuk
memberikan daya tarik konsumen pengusaha memberikan berbagai
macam inovasi berupa jasa maupun produk untuk memberikan daya
tarik konsumen. |
en_US |