dc.description.abstract |
Berbagai macam film dibuat dengan cara tersendiri untuk disuguhkan
kepada penonton agar menjadi sebuah ketertarikan. Para pembuat film selalu
menyuguhkan konten atau isi yang menarik agar dapat menarik hati para
penikmat film di dunia ini. Tak jarang jika sebuah film dijadikan sebagai
hiburan untuk para remaja bahkan dewasa. Di Indonesia sendiri banyak
menhadirkan film yang masuk ke dalam layar bioskop salah satunya film
“Alif Lam Mim”. Film “Aalif Lam Mim” itu sendiri merupakan film
Indonesia yang mendapatkan banyak penghargaan dan masuk dalam
nominasi film internasional. Dengan memiliki rating tertinggi film “Alif Lam
Mim” juga memiliki sinposis cerita yang sangat menarik. Berdasarkan latar
belakang maalah tersebut untuk mengatahui pesan dakwah yang ada didalam
film “ 3: Alif Lam Mim” dengan menggunakan analisis semiotika Charles
Sanders Pierce, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana pesan dakwah
dalam film “3: Alif Lam Mim” model analisis semiotika Charles Sanders
Pierce.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
penelitian analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Teknik pengumpulan
datanya menggunakan observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data
berupa semiotika model Charles Sanders Pierce dengan tiga elemen yakni
sign, object dan interpretant. Teknik keabsahan data yakni menggunakan
triangulasi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa didalam film “3: Alif Lam
Mim” terdapat tiga pesan dakwah yakni 1) akidah yang meliputi: iman kepada
Allah (berdo’a kepada Allah dan mengucap kalimat istighfar ) dan iman
kepada qadha dan qadhar (kematian adalah ketetapan Allah dan mengharap
kematian husnul khotimah), 2) syariah yang meliputi: taat kepada pemimpin,
tidak bersebtuhan dengan yang bukan mahrom, tidak main hakim sendiri, dan
amar ma’ruf nahi munkar (menegakkan kebenaran dan berbuat baik sesuai
kemampuan) dan 3) akhlak yang meliputi: mengucap kalimat thayyibah
(mengucap dan menjawab salam serta mengucap kalimat insyaaAllah) dan
menjahi sifat tercela (menahan emosi dan tidak menuruti hawa nafsu). |
en_US |