TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-FAJR

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sahri, Sahri
dc.contributor.advisor Surianto, Surianto
dc.contributor.author Astuti, Fitri Puji
dc.date.accessioned 2023-10-10T02:26:57Z
dc.date.available 2023-10-10T02:26:57Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/3924
dc.description.abstract Penelitian living Qur’an pada skripsi ini membahas tentang tradisi pembacaan surah Al-Fajr yang dijadikan amalan di PPTQ Mahyajatul Qurra’, yang menunjukkan bahwa pembacaan surah-surah pilihan termasuk kedalam salah satu untuk menghidupkan Al-Qur’an atau penerimaan masyarakat terhadap Al-Qur’an yang diwujudkan kedalam suatu tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Latar belakang tradisi pembacaan surah Al-Fajr; (2) Proses pelaksanaan tradisi pembacaan surah Al-Fajr; (3) Pemaknaan dari tradisi pembacaan surah Al-Fajr di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mahyajatul Qurra’ Kel. Sui Jawi Kec. Pontianak Kota. Penelitian ini termasuk kedalam ranah penelitian lapangan (field research). Metode dalam penelitian ini yaitu deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sedangkan dalam teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian setelah semua data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data yaitu dengan menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa tradisi pembacaan surah AlFajr yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mahyajatul Qurra’ merupakan ijazah dari seorang habib yang wajib dilaksanakan. Pelakasanaan kegiatan ini di laksanakan setelah sholat subuh secara berjama’ah dengan dipimpin oleh pengasuh Pondok Pesantren atau yang menjadi imam waktu sholat subuh secara berjama’ah. Adapun makna yang terkandung dalam tradisi pembacaan surah Al-Fajr, dilihat dari teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, maka ada tiga makna yang diperoleh yaitu makna objektif, ekpresif dan dokumenter. Pertama makna objektif menunjukkan sikap ta’dzim santri kepada pengasuh yang diwujudkan dengan mentaati peraturan Pondok Pesantren dan juga merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan karena merupakan amalan ijazah. Kedua makna ekspresif, tradisi pembacaan surah Al-Fajr merupakan kegiatan positif, juga merupakan obat yang menjadikan hati tenang dan tentram. Ketiga makna dokumenter dari tradisi ini adalah tradisi tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang menjadi rutinitas wajib sehingga tanpa disadari oleh pelaku bahwa tradisi yang dilakukannya merupakan suatu kebudayaan yang menyeluruh. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Tradisi Pembacaan Surah Al-Fajr en_US
dc.subject Living Qur’an en_US
dc.title TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-FAJR en_US
dc.title.alternative Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mahyajatul Qurra’ Kel. Sui Jawi Kec. Pontianak Kota en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account