TERAPI SHOLAT DHUHA UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI MAN INSAN CENDEKIA SAMBAS

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap : (1) pelaksanaan sholat dhuha. (2) Gambaran Kecemasan Peserta Didik Sebelum Pelaksanaan Sholat Dhuha. (3) Pengaruh Sholat Dhuha dalam Menurunkan Kecemasan Peserta Didik. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu 1) sumber primer adalah peserta didik yang menjadi anggota dalam pelaksanaan bimbingan kelompok; 2) sumber sekunder adalah guru BK, guru mata pelajaran serta seluruh sivitas akademika MAN Insan Cendekia Sambas. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala kecemasan (angket), refleksi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah analisis data kuantitatif angket. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Pada pra-tindakan memiliki nilai ratarata 125 dengan presentase 62,5% dengan kategori sedang. Peserta didik atau anggota kelompok merasakan cemas dan khawatir terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan maupun ujian dan tes. 2) proses upaya menurunkan kecemasan belajar peserta didik dilaksanakn dua siklus dan setiap siklus dengan dua pertemuan yang didalam pelaksanannya menggunakan terapi sholat dhuha yang dilaksanakan sebagai tugas yang harus dilaksanakan selama dilaksananakan proses bimbingan sebagia upaya menurunkan kecemasan belajar peserta didik, sholat dhuha diberikan setiap sebelum dilaksanakan pembelajaran selama masa penelitian dan dilakukan pengukuran mengunakan skala kecemasan ketika waktu pertemuan dilaksanakan. 3) Hasil dari penelitian ini adalah terdapat penurunan tingkat kecemasan anggota kelompok bimbingan kelompok di MAN Insan Cendekia Sambas Desa Saing Rambi, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan metode sholat dhuha adalah Pada siklus 1 memiliki nilai rata–rata 120 dengan presentase 60% dengan kategori tinggi. Dan pada siklus 2 dengan rata-rata menurun menjadi 96 dengan presentase 48% dengan kategori sedang. Setelah sholat dhuha dilaksanakan, terdapat perbedaan ketenangan angota kelompok secara tidak langsung dan memberikan dampak yang baik berupa menurunnya kecemasan anggota kelompok.