ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT. KIMIAFARMA, TBK TAHUN 2017-2022

Abstract

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jika likuiditas yang dimiliki perusahaan rendah, maka perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan operasional dengan baik, tidak dapat membayar gaji karyawan serta memenuhi kewajiban. Hal ini menyebabkan laba yang diterima perusahaan tidak maksimal karena produksi yang tidak baik. Dampaknya perusahaan sulitnya mendapat dukungan dana dari pihak luar karena buruknya kemampuan perusahaan dalam pengembalian dana dan perusahaan dapat saja mengalami resiko kebangkrutan. Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui pertumbuhan penjualan, 2). Untuk mengetahui perputaran piutang, dan 3). Untuk mengetahui perputaran modal kerja pada PT. Kimia Farma, Tbk tahun 2017-2022. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menganalisis likuiditas perusahaan dengan menggunakan metode analisis terhadap variabel likuiditas mencakup variabel pertumbuhan penjualan, perputaran piutang dan perputaran modal kerja. Sampel dalam penelitian ini PT. Kimia Farma, Tbk yang ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Annual Report PT. Kimia Farma, Tbk tahun 2017-2022. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode time series analysis. Hasil penelitian pada variabel likuiditas pada PT. Kimia Farma, Tbk tahun 2017-2022, yakni 1). Pertumbuhan Penjualan yang dihasilkan tidak selalu mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan oleh beban-beban yang harus dibayar perusahaan. 2). Perputaran Piutang yang dihasilkan tidak terus menerus mengalami kenaikan atau penurunan. Hal ini disebabkan oleh naiknya rata-rata piutang yang tidak diimbangi dengan naiknya penjualan yang dihasilkan perusahaan.3). Perputaran Modal Kerja selama periode penelitian tidak terus menerus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh jumlah liabilitas lancar yang dihasilkan perusahaan lebih tinggi dibanding dengan nilai asset lancar yang tersedia.