dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya masalah berupa sejumlah
peserta didik berperilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
kerohanian Islam di MAN 1 Pontianak tahun ajaran 2022/2023, yaitu ekstrakurikuler
da’i dan da’iyah, ekstrakurikuler fahmil Qur’an, ekstrakurikuler tilawah, dan
esktrakurikuler fardhu kifayah; 2) Sebab kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Islam
dapat menguatkan karakter religius peserta didik di MAN 1 Pontianak tahun ajaran
2022/2023; dan 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam menguatkan karakter
religius peserta didik di MAN 1 Pontianak tahun ajaran 2022/2023.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian
lapangan (field research), dengan sumber data penelitian yaitu, sumber data primer
dan sumber data sekunder. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
teknik observasi partisipan, teknik wawancara semi terstruktur dan mendalam, dan
teknik dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data adalah
menggunakan uji credibility, yaitu triangulasi, member check, dan perpanjangan
pengamatan. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah
kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Islam di MAN 1 Pontianak tahun
ajaran 2022/2023, dilaksanakan setelah pulang sekolah yang dilakukan di area
madrasah. Proses pelaksanaan kegiatan, diawali dengan pembukaan, kegiatan inti,
dan penutupan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti adanya fotocopy atau
file materi; (2) Kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Islam di MAN 1 Pontianak tahun
ajaran 2022/2023 dapat menguatkan karakter religius peserta didik, dikarenakan
adanya prinsip, tujuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
ekstrakurikuler kerohanian Islam; (3) Faktor pendukung dalam menguatkan karakter
religius peserta didik, yaitu adanya sumber daya manusia yang tesedia, perhatian
baik dari pihak sekolah maupun orang tua, terpenuhinya dana dan kelengkapan
fasilitas sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambat dalam menguatkan
karakter religius peserta didik yaitu, peserta didik kurang bersemangat dan
kurangnya dukungan untuk mengikuti kegiatan esktrakurikuler. |
en_US |