KEBERKAHAN AL-QUR’AN PERSPEKTIF PARA PENGHAFAL ALQUR’AN DI PONDOK PESANTREN ABDUSSALAM KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hefni, Harjani
dc.contributor.advisor Putra, Hepni
dc.contributor.author Kholifah, Kholifah
dc.date.accessioned 2023-08-31T03:47:00Z
dc.date.available 2023-08-31T03:47:00Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/3606
dc.description.abstract Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang merupakan kitab berberkah ataupun berhidayah, karna Al-Qur’an pembawa kebajikan bagi siapa saja yang berinteraksi dengan Al-Qur’an yang akan sangat berguna baik untuk kehidupan realigi dan dalam kehidupan di duniawi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna keberkahan perspektif ulama tafsir Ibnu Katsir dan Al-Misbah serta para Santri di Pondok Pesantren Abdussalam Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya yang mempelajari ataupun menghafalkan Al-Qur’an, bahkan yang mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an yang di hafalkan nya sehari-hari. Setiap Pondok Pesantren pasti ada kekurangan masing-masing, begitu pula di Pondok Pesantren Abdussalam ini. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber datanya yaitu pendiri Pondok Pesantren Abdussalam, Ustadz di Pondok Pesantren Abdussalam, pengurus Pondok Pesantren Abdussalam dan santri yang belajar ataupun menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Abdussalam. Data yang digunakan adalah hasil wawancara, observasi dan dokumentasi pada sejumlah santri yang berinterakasi dengan Al-Qur’an seperti membaca, dan mengahafalkan Al-Qur’an. Hasil penelitian ini menemukan bahwa makna keberkahan menurut ulama dan santri serta hubungan antara ulama dan santri dalam memahami adanya kebaikan ataupun keberkahan Al-Qur’an adalah: 1). Imam Ibnu Katsir mengatakan, keberkahan Al-Qur’an adalah sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, yang memiliki kenikmatan yang banyak, tetap dan kukuh serta tumbuh sangat besar pada dirinya. 2). Dalam Tafsir Al-Misbah, makna keberkahan Al-Qur’an adalah kebaikan yang banyak, beranekaragam dan penuh dengan kedamaian yang bersifat menetap, berkembang, bersinambung serta berdampak pada sesuatu yang ada di sekitarnya. 3). Santri penghafal AlQur’an mendefinisikan makna keberkahan Al-Qur’an yakni, banyaknya kebaikan, Ziyadatul Khair (Bertambahnya kebaikan), sangat berarti bagi kehidupan (bermanfaat) serta kenikmatan yang banyak. Adapun hubungan antara makna keberkahan menurut ulama dan santri yakni, 1). Baraka (sesuatu yang bermanfaat), 2). Tabaraka (kebaikan yang melimpah), 3). Barakatin (tumbuh dan berkembang), 4). Mubarakatun (kenikmatan yang banyak). en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Berkah en_US
dc.subject Santri en_US
dc.subject Penghafal en_US
dc.title KEBERKAHAN AL-QUR’AN PERSPEKTIF PARA PENGHAFAL ALQUR’AN DI PONDOK PESANTREN ABDUSSALAM KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account