TRADISI KENDURI (SELAMATAN) PADA MASYARAKAT MADURA DESA TANJUNG SALEH KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tradisi kenduri bertujuan mengetahui tentang kenduri pada masyarakat Madura Desa Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap Kabupeten Kubu Raya Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :1) Bagaima pelaksanaan tradisi kenduri.2) Apa saja nilai-nilai pendidikan agama lslam dalam Tradisi kenduri. Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu melalui pengamatan mengenai suatu tradisi ataupun budaya. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu satu orang tokoh agama dan Satu orang masyarakat dan satu orang ustad. Teknik pengumpulan data dalam peneliti ini berupa observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi serta alat pengumpulan data alat rekam. Adapun teknik analisis data yang di gunakan meliputi reduksi data,pengajian data, dan kesimpulan/venfikasi sedangkan teknik pemeriksaan data yaitu menggunakan tringulasi teknik dan membercheck. Hasil peneliti ini menyimpulkan bahwa tradisi kenduri ini biyar selamat dari musibah di jauh kan tolak bala dan ada silaturahmi sama orang tengga biyar selamat satu kampong.Selain itu selamat dunia dan dakhirat. Pada umumnya kenduri di lakukan pada malam selasa dan malam jum‟at pada pukul 19:20 wib atau setelah sholat isa seharusnya tamu undangan datang semua baru lah tradisi kenduri di mulai bersama-sama membaca kan al fatihah dan membaca surah yasin dan sholawat mahulul Qiyam dan berdoa bersama-sama. Nilai pendidikan islam yang terkandung dalam tradisi kenduri nilai aqidah Karena apa yang dilakukan sesuai dengan syariat lslam. Didalamnya ada pelaksanaan baca Al-Qur‟an, sholawat mahul Qiyam dan membaca doadoa, karena hal tersebut merupakan sarana untuk menambah keyakinan memohon kepada Allah yang dalam menumbuhkan rasa ketentraman dalam diri. Nilai ibadah senantiasa membacakan surah yasin, sholawat mahulul Qiyam dan membaca doa-doa. Nilai Akhlak yang terdapat dalam proses pelaksanaan tradisi kenduri inilah berupa memuliakan tamu, persamaan persamaan derajat, sopan, saling menghormati sebagai upaya untuk meminimalisir sifat ego antar masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Kenduri dan bersilaturahmi.