dc.description.abstract |
Majelis Taklim Khoirunnisa memiliki sebuah program kegiatan yang
mampu memberikan pengaruh besar pada masyarakat yang ada di kelurahan Saigon
karena program kegiatannya tidak hanya focus pada jamaah majelis taklim
khoirunnisa’ saja melainkan juga terbuka untuk masyarakat umum di kelurahan
Saigon. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui proses komunikasi dakwah
pada majelis taklim khoirunnisa’ dengan sub focus sebagai berikut: 1). Proses
Komunikasi dakwah pada majelis taklim khoirunnisa’ antar ustadz dan jamaah, 2).
Proses Komunikasi dakwah pada majelis taklim khoirunnisa’ antar jamaah dan
jamaah dan 3). factor penghambat komunikasi dakwah majelis taklim khoirunnisa’
antar ustadz dan jamaah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data dengan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Menggunakan sumber data primer dengan snowball sampling dan purposive
sampling serta dibantu dengan sumber data sekunder, Sedangkan analisis data yang
digunakan adalah model interaktif Milles dan Huberman. yaitu data reduction
(reduksi data). Display data (penyajian data), conclusion drawing/verification
(menarik kesimpulan/verifikasi). Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data
dengan Triangulasi.
Berdasarkan anlisis data, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
proses komunikasi dakwah pada Majelis Taklim Khoirunnisa’ di Kelurahan Saigon
Kecamatan Pontianak Timur; 1). ustadz menyampaikan materi-materi dakwah
dengan menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal menghasilkan arus
komunikasi timbal balik antar jamaah dan ustadz dengan menggunakan media
Bahasa madura sehingga menghasilkan pengaruh pada jamaah.. 2). Proses
komunikasi dakwah antar jamaah terjadi pada aktivitas jamaah, khususnya pada 2
kegiatan yakni pada kegiatan majelis sholawat dan istighosah yang dilaksanakan
setiap satu kali seminggu. 3). Factor penghambat proses komunikasi dakwah
terdapat 3 hambatan yakni secara spiritual noise itu dihasilkan dari noise factor
suara yang disengaja ataupun tidak, Semantic factor pemakaian kosakata yang tidak
dipahami oleh jamaah, dan pada physical noise dihasilkan dari hambatan ekologis
yakni gangguan dari lingkungan. |
en_US |