POLITIK IDENTITAS DALAM TAFSIR

Show simple item record

dc.contributor.author Herlambang, Saifuddin
dc.date.accessioned 2023-06-15T06:09:46Z
dc.date.available 2023-06-15T06:09:46Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/3182
dc.description.abstract Disertasi ini menemukan bahwa identitas dan ideologi berkorelasi positif terhadap suatu penafsiran sehingga dapat dikatakan karya tafsir اىػربة ةٍِظٔر شياشات اهلٔيث ال ةٍِظٔر اجلصّ:bersifat lokal dan temporal. Kaidah yang dibangun adalah Al-'Ibrat bi mandhu>r siya>sa>t al-huwiyyat la> bi mandhu>r al-nas}s} Kesimpulan penelitian ini sependapat dengan pernyataan H}assan H}anafi> (2004), Adul 'Azi>z al-T}a'a>labi>y (1985), William C. Chittick (2007) dan Abdullah Saeed (2006), yang mengatakan bahwa sebuah penafsiran tidak terlepas dari persepsi dan ideologi mufasir harus disesuaikan dengan kepentingan umat dihubungkan dengan kebutuhan realitas. Jika tidak demikian maka tafsir tidak memiliki fungsi. Penulis tidak sependapat dengan kesimpulan Nas}r H}a>mid Abu> Zayd (1994), Moch. Nur Ichwan (2003) dan Edmund Husserl (1938), yang menyatakan bahwa penafsiran kitab suci harus dibebaskan dari kepentingan dan ideologi, yaitu seorang mufasir harus membebaskan diri dari prasangka dan memiliki dasar metode ilmiah yang objektif. Kesimpulan di atas dibangun atas teori Hans George Gadamer yang mengatakan bahwa teks adalah sesuatu yang otonom dan independen dan prerogatif pembacanya untuk menafsirkan teks sesuai konteksnya. Penulis membantah kesimpulan Jasser Auda yang memposisikan Ibn 'A>shu>r sebagai mufasir reformis setaraf dengan Muh}ammad 'Abduh. Auda terpengaruh dengan paradigma maqa>s}id nya. Ibn 'A>shu>r adalah mufasir apologis dan konservatif dalam perspektif penafsiran ayat-ayat tentang relasi Muslim dan non-Muslim. Dalam hal ini tafsir dijadikan sebagai instrumen yang dinamis dan berkelanjutan dalam melakukan negoisasi terhadap berbagai realitas untuk membangun identitas Islam Tu>nisia. Objek penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat politik identitas dalam tafsir Ibn ‘A>shu>r, dengan menganalisis ma> wara>' al-tafsir wa ma> wara' al-mufassir? Apa yang mempengaruhi penafsiran? Kenapa mufasir menafsiri demikian? Sumber primer penelitian ini adalah kitab tafsir al-Tah}ri>r wa alTanwi>r karya Ibn ‘A>shu>r, dan sumber sekunder berupa tulisan-tulisan Ibn‘A>shu>r atau tulisan-tulisan tokoh lain yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan hermeneutik, dan sosio-politik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan telaah kepustakaan. Data-data penafsiran, tulisan para ahli termasuk hasil wawancara dihimpun, diklarifikasi, diuji, diperbandingkan kemudian dianalisa secara mendalam. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher LP2M en_US
dc.subject Ideologi en_US
dc.subject Politik Identitas en_US
dc.subject Tafsir en_US
dc.title POLITIK IDENTITAS DALAM TAFSIR en_US
dc.title.alternative Studi tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir karya Ibn Ashur (1879-1973) en_US
dc.type Disertasi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account