dc.description.abstract |
Kajian living Qur'an, bertujuan untuk melihat bagaimana al-Qur'an itu
disikapi dan direspons oleh masyarakat muslim dalam realitas kehidupan seharihari, sehingga dapat memberi paradigma baru untuk pengembangan kajian al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pertama, proses pelaksanaan
tradisi berias. Kedua, makna objektif pada pembacaan surah al-Fatihah dan
shalawat dalam tradisi berias. Ketiga, makna ekspresif pada pembacaan surah alFatihah dan shalawat dalam tradisi berias di Desa Empangau Hilir.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Jenis penelitian
yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan). Sumber data yang
digunakan terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder, dan lokasi
penelitiannya di Desa Empangau Hilir Kec. Bunut Hilir, Kab. Kapuas Hulu.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu metode reduksi
data, penyajian data, dan verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah
teknik trianggulasi.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulakan bahwa: Pertama, dalam
proses kegiatan tradisi berias memiliki tiga tahap, yaitu kegiatan gantung
kelambu; kegiatan tepung tawar, yaitu mendo'akan seseorang agar diberi
keselamatan. Bacaan do'a tersebut berisi surah al-Fatihah dan shalawat; serta
kegiatan berias. Kedua, makna objektif ialah penggunaan sebuah ayat al-Qur'an
sebagai do'a dalam tradisi adat masyarakat yang bertujuan meminta pertolongan
kepada Allah agar dalam pelaksanaan pernikahan calon pengantin diberi
keselamatan dan tidak ada kendala, dengan harapan mendapatkan berkah dan
ridha Allah SWT dalam suatu pernikahan. Ketiga, makna ekspresif dalam
penelitian ini terdapat enam bagian yaitu, motivasi, tujuan, harapan, penilaian,
pendapat dan perasaan. Motivasi masyarakat ialah mendapat berkah, dan wajah
yang bercahaya. Tujuan masyarakat melaksanakan tradisi ini yaitu untuk
menjadikan calon pengantin terlihat cantik serta mendoakannya. Harapan
masyarakat melaksanakan tradisi ini yaitu agar tidak ada hambatan saat acara
pernikahan berlangsung. Pendapat masyarakat ialah dengan adanya pembacaan
surah al-Fatihah dan shalawat merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT,
dekat dengan Allah SWT agar diberikan kesalamatan dan kelancaran sewaktu di
rias maupun pada pelaksanaan pernikahan. Dan perasaan masyarakat ialah
bahagia, percaya diri, damai, tenang, nyaman, dan tenteram. |
en_US |