KIPRAH K.H. ABDUSSYAKUR WALID NURHALIM DI KABUPATEN KUBURAYA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hasmy, Ali
dc.contributor.advisor Patmawati, Patmawati
dc.contributor.author Khotimah, Khusnul
dc.date.accessioned 2023-04-12T03:53:43Z
dc.date.available 2023-04-12T03:53:43Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/2708
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tokoh yang memiliki pengaruh di Kabupaten Kuburaya khususnya, desa Simpang Kanan, Kecamatan Sungai Ambawang. Tokoh tersebut belum terpublikasi kiprah dan perjuangannya dalam menjalankan visi-misi ke Islaman. Sehingga kemudian peneliti menganggap perlu untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul kiprah Kyai Abdussyakur. Ia merupakan tokoh masyarakat, Pendidik dan Da’i yang berasal dari pulau Madura, kemudian berdakwah di kuburaya. Kontribusinya bagi masyarakat desa Simpang Kanan tetap dirasakan sampai saat ini. Dibangunnya lembaga-lembaga pendidikan menjadi sumbangsih besar terhadap kemajuan sumber daya manusia di desa tersebut. Saksi hidup perjuangan Kyai Syakur dalam membangun desa Simpang Kanan khususnya dalam bidang pendidikan, agama, sosial budaya sudah banyak yang tidak ada sehingga peneliti menganggap perlu menuliskan dalam bentuk tesis agar masyarakat yang hidup setelahnya dapat mengakses informasi tentang kyai Syakur melalui penelitian ini. Penelitian ini ialah penelitian kualitatif yakni dengan pendekatan studi tokoh. Teknik yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data ialah dengan studi dokumentasi, wawancara dan observasi. Adapun dalam melakukan pemeriksaan keabsahan data yang pertama ialah: Kredibilitas Data, kedua Transferabilitas data, ketiga Depadabilitas data. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa K.H. Abdussyakur Walid Nurhalim merupakan seorang ulama yang memiliki peran penting di Desa Simpang Kanan dilihat dari perannya yakni sebagai tokoh masyarakat, Da’i dan seorang pendidik. Ia tidak berasal dari Kalimantan tetapi semangatnya untuk memajukan desa ini sangat tinggi. Dalam bidang pendidikan masih dirasakan kiprahnya dengan adanya pondok posantren yang dapat memajukan berbagai aspek kehidupan seperti majunya sumber daya manusia, ekonomi membaik karena terciptanya lapangan pekerjaan dengan cara memanggil masyarakat yang memiliki pendidikan untuk menjadi tenaga pendidik di Darun Nasyi’in. selain dalam bidang pendidikan, peran sebagai Da’i juga dirasakan banyak membantu masyarakat menjadi pribadi yang lebih baik. Dari semula masyarakat menyimpang dari ajara-ajaran Islam, berkat kesabarannyalah masyarakat yang menyimpang kembali kejalan yang benar. Ia aktif menghidupkan majelis-majelis ta’lim yang pada saat itu disebut mustami’an. Perannya sebagai Da’i tidak hanya di Desa itu, ia aktif berdakwah dari kampungke kampung. Ia diminta oleh masyarakat Desa Sungai Ambawang untuk mengisi majelis-majelis Ilmu seperti misanya masyarkat di Gotong Royong, Kubupadi, Kampung Singsang dan lain sebagainya. Sebagai tokoh masyarakat jasanya dikenal hingga saat ini, berkatnyalah konflik antar suku yang terjadi pada tahun 1997 saat itu tidak memanas. Diadakannya pertemuan yang menghadirkan K.H. Abdussyakur Walid Nurhalim menjadikan Panglima Dayak mengubah fikirannya untuk berdamai dengan masyarakat madura. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Kiprah dan K.H. Abdussyakur Walid Nurhalim en_US
dc.title KIPRAH K.H. ABDUSSYAKUR WALID NURHALIM DI KABUPATEN KUBURAYA en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account