PEMBINAAN AKHLAK TERPUJI SANTRIWAN DI PONDOK PESANTREN KHULAFAUR RASYIDIN PADA MASA PANDEMI COVID-19

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pembinaan akhlak apa saja yang menjadai prioritas di asrama putra pondok pesantren Khulafaur Rasyidin (2) Cara Pembina asrama dalam membina akhlak terpuji santri di asrama pondok pesantren Khulafaur Rasyidin dan (3) faktor penghambat dalam membina akhlak terpuji santri di asrama putra pondok pesantren Khulafaur Rasyidin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber skunder, yaitu: 1) sumber primer adalah 5 pembina asrama dan santri yang ada di Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin; 2) sumber sekunder adalah orang-orang yang juga memiliki peran penting di Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin yang dijadikan subjek dalam penelitian. Teknik dalam pengumpulan data adalah teknik komunikasi langsung dengan alat pedoman wawancara dan teknik dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis datanya peneliti menggunakan analisis reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) Pembinaan akhlak yang menjadi prioritas di asrama putra pondok pesantren Khulafaur Rasyidin, yaitu Pondok pesantren Khulafaur Rasyidin telah membina akhlak terpuji yang berkaitan pada masa pandemi covid-19 diataranya sabar, jujur, tolong menolong dan rasa hormat kepada guru dan teman. Perilaku tersebut sudah tampak pada keseharian santri. 2) Cara pembina asrama dalam membina akhlak terpuji santri di asrama putra pondok pesantren Khulafaur Rasyidin pada masa pandemi covid-19, yaitu keteladanan, pembiasaan, nasehat, pemberian hadiah dan hukuman. 3) Faktor penghambat dalam pembinaan akhlak terpuji santri di asrama putra pondok pesantren Khulafaur Rasyudun yaitu terdapat dua faktor yang menjadi hambatan dalam membina akhlak santri yaitu faktor internal yang meliputi kurangnya kesadaran santri dalam menjalankan kewajibannya serta kurangnya kekompakkan diantara Pembina asrama. Sedang faktor eksternalnya sendiri meliputi kurang pro-aktifnya orang tua santri dalam menjalankan disiplin Pondok Pesantren.