ANALISIS PENGELOLAAN ALIH FUNGSI LAHAN PERKEBUNAN KARET MENJADI KELAPA SAWIT BERDASARKAN IDENTIFIKASI EKONOMI MASYARAKAT DESA CUPANG GADING, KABUPATEN SEKADAU

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hakim, Luqman
dc.contributor.advisor Verdianti, Verdianti
dc.contributor.author Putri, Putri
dc.date.accessioned 2023-03-16T04:24:03Z
dc.date.available 2023-03-16T04:24:03Z
dc.date.issued 2022-10
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/2549
dc.description.abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.) Mengetahui kondisi ekonomi masyarakat petani karet di Desa Cupang Gading Kabupaten Sekadau. 2.) Mengetahui kondisi alih fungsi lahan karet menjadi kelapa sawit di Desa Cupang Gading Kabupaten Sekadau. 3.) Mengetahui alih fungsi sistem pengelolaan lahan karet menjadi kelapa sawit berdasarkan identifikasi ekonomi masyarakat Desa Cupang Gading, Kabupaten Sekadau. penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sekunder: sumber primer yaitu Desa Cupang Gading dan sumber sekunder berupa literatus yang memberikan informasi tentang Analisis Alih Fungsi Sistem Pengelolaan Lahan Perkebunan Karet Menjadi Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Berdasarkan Identifikasi Ekonomi Masyarakat. teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik opservasi, wawancara dan dokumentasi. seadangkan dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode reduksi data (Data iReduction), penyajian data (Data Display), penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing), kemudian melakukan verifikasi keabsahan data dengan melakukan triangulasi dan member check. Kesimpulan dari peneliti ini yaitu: 1) Rendahnya harga karet saat ini membuat ekonomi petani karet sangat prihatinkan kerena masyarakat desa yang mayoritasnya adalah petani karet sangat bergantung pada penghasilan bertani karet untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup sehari-hari.Di samping harga karet yang murah para petani karet juga sangat bergantung pada kondisi alam. Apabila terkadinya musim penghujan petani karet tidak bisa manyadap karetnya di kerenakan air hujan yang masuk kedalam wadah penampungan air karet menyababkan air karet tersebut tidak bisa beku atau mencair. Pada saat kondisi seperti ini para petani karet merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sampai dengan kebutuhan sekolah anak-anak mereka dan sering pula pada saat seperti ini membuat mereka menunggak agsuran kredit CU atau koperasi. 2) Faktor usia perkebunan karet yang sudah tua, karetnya juga karet lokal bukan karet unggul sehingga tidak lagi banyak menghasilkan kare, serta perawatanya yang lebih mudah. Alasan petani melakukan alih fungsi lahan juga di isebabkan kerena hasil produksi perkebunan kelapa sawit yang lebih banyak dari pada hasil perkebunan karet sehingga pendapatan petani akan meningkat kerena produksi yang meningkat tersebut. 3) Rendahnya harga karet dan tidak stabilnya harga di pasaran serta ketergantungan para petani karet terhadap cuaca yang tidak menentu sebagian dari mereka memutuskan untuk beralih fungsi lahan dari perkebunan karet menjadi berkebun kelapa sawit. Mereka berangapan bahwa berkebun kelapa sawit itu sangatlah menjanjikan bagi mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Mereka berpikir berkebun karet adalah pekerjaan yang sangat melelahkan bagi mereka dikerenakan setiap harinya harus turun kekebun untuk menyadap karet. Adakala hari tertentu mereka bersusah payah menyadap pohon karet dan setelah selesai di sadap hujan pun turun membasahi kebun mereka serta mengisi wadah penampung air karet mereka sehingga air karet yang tercampur air hujan tida bisa beku atau mencair, mereka pun merasa pekerjaannya sia-sia sebab karet yang mereka sadap tidak membuahkan hasil pada hari itu. Oleh sebab itu mereka berfikir bahwa berkebun kelapa sawit adalah suatu pekerjaan yang cocok bagi mereka dikerenakan berkebun sawit tidak bergantung pada cuaca alam, disamping itu mereka juga tidak perlu turun kekebun setiap harinya sehingga mereka bisa mencari pekerjaan sampingan di selah-selah hari menunggu saat waktu panen 1 bulan hanya 2 kali saja. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Analisis Pengelolaan Alih Fungsi Lahan Perkebunan Karet Menjadi Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Berdasarkan Identifikasi Ekonomi Masyarakat en_US
dc.title ANALISIS PENGELOLAAN ALIH FUNGSI LAHAN PERKEBUNAN KARET MENJADI KELAPA SAWIT BERDASARKAN IDENTIFIKASI EKONOMI MASYARAKAT DESA CUPANG GADING, KABUPATEN SEKADAU en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account